Pernah Disebut Gila, Sadiman Pejuang Lingkungan Indonesia Ubah Perbukitan Gersang Menjadi Hijau

20 Maret 2021, 18:00 WIB
mbah sadiman //Tangkap layar youtube.com/ Yours movie

 

PORTAL PROBOLINGGO - Pernah dianggap gila oleh penduduk desa sekitar, pejuang lingkungan Indonesia Sadiman telah mengubah bukit-bukit yang dulunya tandus dan kekurangan air kini menjadi hijau.

Ia berusaha selama 24 tahun agar tempat tinggalnya menjadi hijau dan kini usahanya tidak sia-sia lantaran wilayahnya yang dulunya gersang dan kekurangan air, kini tersedia banyak air ketika musim kemarau.

Sadiman atau yang dikenal sebagai 'mbah' atau 'kakek', pria berusia 69 tahun itu telah bekerja tanpa henti untuk menanam pohon di perbukitan di Jawa Tengah setelah terjadi kebakaran hutan, menyebabkan lahan pertanian menjadi tandus karena sungai dan danau sekitar mengering.

Baca Juga: 7 Kebiasaan Sederhana yang Bisa Bikin Kamu Bahagia Selamanya, Salah Satunya Bersyukur

Baca Juga: Top 10 Rating Acara TV Terbaik Sabtu 20 Maret 2021, Putri Untuk Pangeran Kembali Susul Ikatan Cinta

Kakek 69 tahun mengungkapkan, bahwa pohon beringin dan pohon picus merupakan tanaman yang dapat menyimpan banyak air di kala musim penghujan. Karena pohon tersebut memiliki Akar yang panjang dan menyebar luas.

Sedikitnya lebih dari 11.000 pohon beringin dan ficus yang telah ditanam Sadiman dari 250 hektar (617 hektar) yang kini membantu menyimpan air tanah dan mencegah erosi tanah.

“Saya berpikir sendiri, kalau tidak menanam pohon beringin, daerah ini akan menjadi kering,” kata Sadiman sebagaimana dikutip PORTAL PROBOLINGGO dari Reuters.

“Menurut pengalaman saya, pohon beringin dan pohon ficus bisa menyimpan banyak air.”sambungnya.

Baca Juga: Andin Pernah Menikah dengan Nino di Ikatan Cinta, Roy Berikan Pesan Ini

Berkat usahanya, mata air kini telah terbentuk di mana dulunya wilayah yang ia tinggali memiliki tanah tandus dan gersang. Usahanya tidak sia-sia lantaran air dapat dialirkan ke rumah-rumah dan digunakan untuk mengairi pertanian.

Namun, pada awalnya hanya sedikit warga desa yang mengapresiasi karyanya. Karena pohon beringin yang ia tanam dianggap angker.

“Orang-orang mengejek saya karena membawa bibit pohon beringin ke desa, karena mereka merasa tidak nyaman karena mereka yakin ada makhluk halus di pohon itu,” tambah Sadiman. 

Bahkan ada yang mengira dia orang gila karena menukar anakan dengan kambing yang dia pelihara, kata seorang warga, Warto.

Baca Juga: Inilah 3 Tips Meningkatkan Kesehatan Baik Jasmani Maupun Rohani Menurut Feng Shui

Baca Juga: Ingin Tanaman Hias Aglonema Tumbuh Subur dan Cepat Beranak? Ikuti 5 Trik Jitu Ini

“Dulu orang mengira dia gila, tapi lihat hasilnya sekarang,” tambah Warto. “Ia mampu menyediakan air bersih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di beberapa desa.”

Sadiman juga mendanai pekerjaannya melalui pembibitan tanaman seperti cengkeh dan nangka yang bisa dia jual atau barter.

Kurangnya curah hujan di daerah tempat dia menanam pohon pernah membatasi petani untuk panen tunggal dalam setahun, tapi sekarang, sumber air yang melimpah memastikan dua atau tiga kali panen, katanya.

“Saya berharap masyarakat di sini bisa hidup sejahtera dan hidup bahagia. Dan jangan terus menerus membakar hutan, ”imbuh Sadiman dengan mata berbinar.***

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler