BMKG Sebut Ini Beberapa Potensi Bencana Terdekat, Segera Cek untuk Daerah Anda!

3 Oktober 2020, 12:46 WIB
Ilustrasi hujan. /pexels.com

PORTAL PROBOLINGGO – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan, La nina sedang berkembang di Samudera Pasifik. Hal ini perlu diwaspadai karena dampaknya bisa terasa di Indonesia.

Hingga akhir September 2020, pemantauan terhadap anomali iklim global di Sumatera Pasifik ekuator menunjukan bahwa adanya anomali iklim La Nina yang sedang berkembang.

Herizal, Deputi Bidang Klimatologi BMKG menyatakan, hal itu iperkirakan akan mulai meluruh pada bulan Januari sampai dengan Februari dan berakhir di sekitar Maret sampai dengan April 2021.

Catatan historis menunjukkan bahwa La Nina dapat menyebabkan terjadinya peningkatan akumulasi jumlah curah hujan bulanan di Indonesia hingga 40% di atas normalnya.

Baca Juga: Ini dia 7 Golongan yang Mendapat Penurunan Tarif Listrik, Anda Termasuk?

Meskipun demikian, dampak La Nina tidak terjadi di seluruh Indonesia. Herizal mengungkapkan, pada Oktober sampai dengan November, peningkatan curah hujan bulanan akibat La Nina dapat terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia, kecuali Sumatera.

“Selanjutnya diperkirakan pada Bulan Desember hingga Februari 2021, peningkatan curah hujan akibat La Nina dapat terjadi di Kalimantan bagian timur, Sulawesi, Maluku-Maluku Utara dan Papua,” ujar Herizal.

Pada Oktober ini beberapa zona musim di wilayah Indonesia diperkirakan akan memasuki musim Hujan. Di antaranya, pesisir timur Aceh, sebagian Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Pulau Bangka, dan Lampung.

Lalu, Banten, sebagian Jawa Barat, sebagian Jawa tengah, sebagian kecil Jawa Timur, sebagian Kalimantan Barat, sebagian Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, sebagian Kalimantan Timur, sebagian Kalimantan Utara, sebagian kecil Sulawesi, Maluku Utara dan sebagian kecil Nusa Tenggara Barat.

Baca Juga: Info Terkini Covid-19: 3 Daerah di Jawa Timur Masuk Zona Merah

Peningkatan curah hujan seiring dengan awal musim hujan disertai peningkatan akumulasi curah hujan akibat La Nina berpotensi menjadi pemicu terjadinya bencana hidro-meteorologis seperti banjir dan tanah longsor.

Para pemangku kepentingan diharapkan dapat lebih optimal melakukan pengelolaan tata air terintegrasi dari hulu hingga hilir. Misalnya dengan penyiapan kapasitas sungai dan kanal untuk antisipasi debit air yang berlebih.***

Editor: Hari Setiawan

Sumber: BMKG

Tags

Terkini

Terpopuler