Jokowi: Birokrasi Indonesia Paling Rumit di Dunia

25 Oktober 2020, 16:10 WIB
IMAGE_SERIES

PORTAL PROBOLINGGO—Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan Indonesia merupakan negara yang birokrasinya paling rumit di dunia.

Hal ini disampaikan oleh Jokowi saat memberikan sambutan secara virtual pada peringatan hari ulang tahun ke-56 Partai Golkar, seperti disiarkan Youtube Sekretariat Presiden pada Sabtu, 24 Oktober 2020.

Apa yang disampaikan oleh Jokowi ini merujuk pada rilis yang dikeluarkan oleh TMF Group pada Juni lalu. Berdasarkan data itu Indonesia menempati peringkat pertama dalam Global Complexity Index.

Baca Juga: Hari Ini! Shopee Gajian Sale Hadirkan Gratis Ongkir, Cashback 100%, dan Flash Sale 60RB!

"Artinya regulasi dan birokrasi Indonesia ditempatkan sebagai paling rumit di dunia," ujar Jokowi.

Dalam laporan TMF Group itu disebutkan, Indonesia berada di posisi pertama disebabkan oleh peraturan perundang-undangan yang dianggap masih tradisional.

"(Terutama) undang-undang ketenagakerjaannya, yang tujuannya melindungi pekerja dari eksploitasi. Itu menyulitkan untuk mengambil tindakan disiplin atau pemecatan pada karyawan yang tidak bekerja dengan baik", tulis laporan itu.

Baca Juga: Hari Dokter Nasional, Presiden Jokowi: Terima Kasih Telah Menjadi Garda Terdepan

"Regulasi tersebut dianggap kuno oleh orang asing dan menjadi salah satu penghalang utama investasi asing di Indonesia," sambung TMF Group.

Berdasarkan hal tersebut, Jokowi kemudian menuturkan, pemerintah ingin melakukan reformasi struktural, membenahi regulasi dan birokrasi secara besar-besaran.

Salah satu usaha yang ditempuh untuk mewujudkan itu ialah melalui Undang-Undang (UU) Cipta Kerja. Menurut Jokowi UU tersebut dapat membantu usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah, dan industri padat tenaga kerja dapat tumbuh pesat.

Baca Juga: Kritik UU Cipta Kerja, Baleg DPR: Tak Bisa Jadi Solusi Masalah Ekonomi Indonesia

"Kita mengganti izin usaha dengan hanya pendaftaran untuk UMKM, kita permudah pendirian PT dengan modal minimal dan tidak ada pembatasan, juga koperasi bisa didirikan hanya dengan sembilan orang, sertifikasi halal bagi UMK kita gratiskan dibiayai oleh APBN, dan lain-lain," ungkap Jokowi.

Dalam kesempatan ini Jokowi kemudian menegaskan, pandemi Covid-19 tidak menjadi halangan untuk mewujudkan hal tersebut.

"Tatkala banyak negara maju mengalami kemunduran, justru saatnya bagi Indonesia untuk melakukan lompatan-lompatan kemajuan,” tegasnya.

Baca Juga: PM Jepang Temui Jokowi, DPR: Itu Pesan Kuat dan Strategis

"Pandemi memang menyulitkan kita, tetapi juga membuka peluang kita. Dengan catatan, kita bisa lebih cepat dibandingkan negara lain dan kita lebih efisien dibandingkan bangsa lain,” pungkas Jokowi.***

Editor: Elita Sitorini

Tags

Terkini

Terpopuler