Komnas HAM Turun Tangan Dalam Kasus Penembakan Anggota FPI, Begini Tanggapan Polri

- 9 Desember 2020, 06:55 WIB
Polri tanggapi permintaan Komnas HAM untuk turut mengumpulkan fakta peristiwa penembakan enam anggota FPI.
Polri tanggapi permintaan Komnas HAM untuk turut mengumpulkan fakta peristiwa penembakan enam anggota FPI. /Humas Polri

PORTAL PROBOLINGGO—Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menuturkan pihaknya siap turun tangan mengumpulkan fakta terkait peristiwa penembakan enam anggota FPI beberapa waktu lalu.

“Untuk memperkuat pengungkapan peristiwa yang terjadi, kami berharap semua pihak mau bekerja sama dan terbuka. Harapan ini juga kami sampaikan kepada pihak Kepolisian,” ungkap Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM Choirul Anam dilansir dari Antara.

Menanggapi permintaan dari Komnas HAM itu Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono mengatakan pihaknya tidak masalah dengan hal itu.

Baca Juga: Komnas HAM Mulai Turun Tangan Kumpulkan Fakta Terkait Insiden Penembakkan Anggota FPI

Ia justru mempersilakan Komnas HAM untuk mengumpulkan fakta terkait peristiwa itu. 

“Ya nggak apa-apa, itu bentuk pengawasan eksternal,” katanya dalam keterangan resmi di laman Humas Polri.

Awi bahkan menegaskan, pihaknya siap untuk membantu Komnas HAM dengan memberikan data-data yang diperlukan.

“Nanti kita akan membantu, terkait apa-apa saja data yang dibutuhkan. Selama ini kita transparan, nanti silakan saja,” tuturnya.

Baca Juga: LPSK Nyatakan Siap Lindungi Saksi Peristiwa Penembakan Anggota FPI oleh Polisi

“Kita di dalam juga sudah ada tim audit internal. Tentunya tim juga bekerja,” pungkas Awi.

Sementara itu, Choirul Anam mengatakan, pihaknya saat ini tengah mengumpulkan informasi yang saat ini beredar di publik.

Komnas HAM, menurut Chairul pun turut mendengarkan langsung keterangan dari pihak FPI. Ia mengatakan keterangan dan informasi yang ada akan segara didalami.

Dalam kesempatan ini, Chairul berharap semua pihak mau terbuka dan bekerja sama untuk mengungkapkan peristiwa ini.

Baca Juga: Aa Gym Berharap Ada Pihak Netral Terkait Polemik Penembakan Simpatisan Habib Rizieq atau Laskar FPI

Sebelumnya, Polda Metro Jaya menerangkan telah menembak mati enam orang anggota FPI. Pihak Polda mengklaim, langkah itu diambil karena anggota FPI melakukan penyerangan kepada petugas kepolisian.

“Terhadap kelompok MRS yang melakukan penyerangan kepada anggota dilakukan tindakan tegas dan meninggal dunia enam orang,” ujarnya. 

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menjelaskan, peristiwa ini terjadi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 50, pada Senin, 7 Desember 2020 dini hari.

Baca Juga: RKT DPRD DKI Tembus Rp888 Miliar, Ahok: Kalau Saya Gubernur, Jangan Mimpi Lu Dapat Uang Segini

Menurut Fadil, kejadian ini bermula ketika anggotanya tengah menyelidiki informasi tentang pengerahan massa FPI saat Habib Rizieq Shihab menjalankan pemeriksaan di Polda Metro Jaya.

Namun, kata Fadil, tiba-tiba mobil yang mengangkut anggotanya itu dipepet oleh mobil lain. Dalam peristiwa itu disebutkan ada sepuluh orang yang melakukan penyerangan.

“Ketika anggota Polda Metro Jaya mengikuti kendaraan yang diduga adalah pengikut MRS, kendaraan petugas dipepet lalu kemudian diserang dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam,” jelasnya.

Baca Juga: Resep Semur Betawi Daging Sapi Spesial, Mudah Tanpa Ribet

Anggota kepolisian saat itu langsung mengambil langkah untuk menembak para penyerang tersebut. Setelah enam orang tewas, empat lainnya melarikan diri.

Sementara itu pihak FPI sendiri membantah telah melakukan penyerangan terhadap anggota kepolisian. 

FPI mengklaim pihaknya mendapatkan serangan terlebih dahulu dari pihak kepolisian. Dalam keterangannya mereka membantah akan melakukan pengerahan massa.

Dalam keterangan tersebut, FPI menyebutkan rombongan Habib Rizieq Shihab sedang menuju lokasi pengajian internal keluarga.***

Editor: Naufal Ikbar


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini