Berkat usahanya, mata air kini telah terbentuk di mana dulunya wilayah yang ia tinggali memiliki tanah tandus dan gersang. Usahanya tidak sia-sia lantaran air dapat dialirkan ke rumah-rumah dan digunakan untuk mengairi pertanian.
Namun, pada awalnya hanya sedikit warga desa yang mengapresiasi karyanya. Karena pohon beringin yang ia tanam dianggap angker.
“Orang-orang mengejek saya karena membawa bibit pohon beringin ke desa, karena mereka merasa tidak nyaman karena mereka yakin ada makhluk halus di pohon itu,” tambah Sadiman.
Bahkan ada yang mengira dia orang gila karena menukar anakan dengan kambing yang dia pelihara, kata seorang warga, Warto.
Baca Juga: Inilah 3 Tips Meningkatkan Kesehatan Baik Jasmani Maupun Rohani Menurut Feng Shui
Baca Juga: Ingin Tanaman Hias Aglonema Tumbuh Subur dan Cepat Beranak? Ikuti 5 Trik Jitu Ini
“Dulu orang mengira dia gila, tapi lihat hasilnya sekarang,” tambah Warto. “Ia mampu menyediakan air bersih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di beberapa desa.”
Sadiman juga mendanai pekerjaannya melalui pembibitan tanaman seperti cengkeh dan nangka yang bisa dia jual atau barter.
Kurangnya curah hujan di daerah tempat dia menanam pohon pernah membatasi petani untuk panen tunggal dalam setahun, tapi sekarang, sumber air yang melimpah memastikan dua atau tiga kali panen, katanya.
“Saya berharap masyarakat di sini bisa hidup sejahtera dan hidup bahagia. Dan jangan terus menerus membakar hutan, ”imbuh Sadiman dengan mata berbinar.***
Artikel Rekomendasi