Mardani Ali Sera: Publik Masih Belum Percaya Pada Pemerintah dalam Tangani Covid-19

- 23 Oktober 2020, 16:14 WIB
Mardani Ali Sera menyebutkan publik masih belum percaya pada pemerintah dalam penanganan Covid-19
Mardani Ali Sera menyebutkan publik masih belum percaya pada pemerintah dalam penanganan Covid-19 /Instagram/@mardanialisera

PORTAL PROBOLINGGO—Politisi PKS Mardani Ali Sera menyebutkan, publik masih belum percaya dengan pemerintah dalam penangan Covid-19. 

Pernyataan Mardani didasari oleh masih rendahnya persentase masyarakat yang mau menerima Covid-19.

"Rendahnya penerimaan vaksin di Indonesia menandakan, publik masih belum percaya terhadap pemerintah dalam mengatasi pandemi Covid-19," ujar Mardani melalui akun Twitter-nya, Jumat 23 Oktober 2020.

Anggota Komisi II DPR dari fraksi PKS ini kemudian menjabarkan hasil survei yang dilakukan oleh Laporcovid19.

Baca Juga: Ridwan Kamil Lakukan Simulasi Vaksin Covid-19, Bersiap Tangani 50 Juta Lebih Rakyat Jabar

Survei yang dilakukan oleh peneliti dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Magister Manajemen Bencana UPN Veteran Yogyakarta, dan Forum Perguruan Tinggi untuk Pengurangan Risiko Bencana (FPT PRB), mencari tahu tentang perspesi masyarakat terhadap vaksin Covid-19.

Hasilny 31% responden menyatakan bersedia menerima vaksin Biofarma-Sinovac dan sebanyak 69% responden menyatakan ragu-ragu hingga tidak bersedia.

Penerimaan responden terhadap vaksin Merah Putih yang tengah dibuat LBM Eijkman-Biofarma sedikit lebih baik, 44 % bersedia dan 56% responden menyatakan ragu-ragu hingga tidak bersedia menerima.

Baca Juga: Kasus Aktif Turun Siginfikan, Satgas Covid: Persentase Kasus Aktif Indonesia Di Bawah Dunia

Dengan keadaan yang demikian, Mardani menyarankan pemerintah untuk memperbaiki komunikasi publik dan tidak tergesa-gesa untuk menggunakan vaksin yang masih dalam tahap uji coba.

"Beberapa hal yang perlu dilakukan, perbaiki komunikasi publik terkait vaksin agar tidak menimbulkan bola liar ditengah masyarakat," tutur Mardani.

"Kemudian jangan terburu-buru memaksakan vaksin impor dengan penggunaan darurat. Perlu menunggu uji klinik di Indonesia beserta evaluasinya," sambungnya.

Baca Juga: Jared Leto Akan Kembali Memerankan Joker di Justice League Snyder Cut

Menujunya vaksin Covid-19 tidak bisa digunakan sembarangan. Vaksin terlebih dahulu harus dipastikan keamanan serta tingkat efektivitasnya.

"Penggunaan darurat tidak bisa sembarangan, ada syarat ketat yang harus dilalui. Selain pandemi, perlu ada bukti awal ilmiah kuat termasuk hasil uji klinis fase III. Pastikan vaksin Covid-19 yang diberikan sudah terbukti keamanan & keefektifannya," pungkas Mardani.

Sebelumya, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyampaikan surat untuk Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Dalam surat bertanggal 21 Oktober 2020 itu IDI meminta kepada pemerintah untuk tidak tergesa-gesa dalam melakukan program vaksinasi.***

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah