BPS Rilis Ekonomi Triwulan III Tahun 2020 Minus 3,49 Persen, Indonesia Resmi Masuk Resesi

- 5 November 2020, 15:30 WIB
Ilustrasi resesi ekonomi
Ilustrasi resesi ekonomi /pixabay.com

PORTAL PROBOLINGGO - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut ekonomi Indonesia pada triwulan III 2020 mengalami kontraksi sebesar 3,49 persen.

Hal tersebut membuat Indonesia resmi masuk resesi ekonomi sebab pertumbuhan ekonomi mengalami minus dalam 2 kuartal berturut-turut.

"Ekonomi Indonesia triwulan III-2020 terhadap triwulan III-2019 mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 3,49 persen (y-on-y)," tutur kepala BPS Suhariyanto dalam laporan konferensi video pada Kamis, 5 November 2020, sebagaimana dikutip PORTAL PROBOLINGGO.

Baca Juga: Ingatkan Pentingnya Kerukunan, Jokowi: Perpecahan dan Egoisme Golongan Akan Membawa Kehancuran

Meskipun demikian, secara kuartal, ekonomi Indonesia mulai tumbuh sebesar 5,05 persen sehingga secara kumulatif masih terkontraksi 2,03 persen.

Pada kuartal II, pertumbuhan ekonomi Indonesia telah terkontraksi sebesar minus 5,32 persen. Artinya dibanding kuartal II, realisasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal III terindikasi semakin membaik.

"Pertumbuhan ekonomi kuartal III-2020 itu tumbuh 5,05%. Jadi kalau kuartal II lalu kontraksi minus 4,19% pada kuartal III ini kita tumbuh 5,05%. Ini perbaikan dan mulai menunjukkan arah positif, dan kita berharap situasinya di kuartal IV lebih baik," tambah Suhariyanto.

Baca Juga: 4 Tips Hadapi Resesi Ekonomi, Nomor 1 Paling Penting Anda Terapkan

Sebelumnya, beberapa negara juga telah mengumumkan mengalami resesi, seperti Singapura, Filipina, Jerman, dan Amerika Serikat. Bank Dunia (World Bank) dan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memang telah memprediksi ekonomi Indonesia di triwulan III juga akan mengalami kontraksi.

Halaman:

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: BPS


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x