Singgung Vaksinasi, Presiden Jokowi Kesal Indonesia Masih Banyak Impor Obat

- 6 November 2020, 12:40 WIB
Jokowi meminta Indonesia untuk mandiri dalam industri farmasi.
Jokowi meminta Indonesia untuk mandiri dalam industri farmasi. /BPMI Setpres/Muchlis Jr.

PORTAL PROBOLINGGO - Presiden Joko Widodo, Kamis, 5 Oktober 2020 menggelar pertemuan dengan Ikatan Apoteker Indonesia. Dalam pertemuan ini, Jokowi, sapaan akrab Presiden, menyinggung soal vaksinasi dan impor obat yang dilakukan oleh Indonesia.

Menurut Jokowi, saat ini Indonesia masih banyak melalukan impor obat. Padahal menurutnya, Indonesia memiliki kekayaan hayati yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan obat.

“Kita tahu bahwa sekitar 90 persen obat dan bahan baku obat masih mengandalkan impor. Padahal negara kita sangat kaya dengan keberagaman hayati baik di daratan maupun di lautan,” ungkap Jokowi dalam siaran pers Sekretariat Presiden.

Baca Juga: Hadapi Bahaya Aktivitas Vulkanik Gunung Merapi, BPPTKG Imbau 4 Kabupaten Siagakan Mitigasi Bencana

Jokowi menjelaskan, impor obat yang dilakukan selama ini dapat memboroskan devisa negara. Selain itu menurutnya hal ini akan menambah defisit neraca transaksi berjalan, dan membuat industri farmasi dalam negeri tidak bisa tumbuh dengan baik.

Maka dari itu, Jokowi dalam kesempatan ini mengajak seluruh pihak terkait untuk menciptakan kemandirian Indonesia dalam industri farmasi. Kemandirian farmasi, kata Jokowi, harus menjadi prioritas.

Adanya pandemi Covid-19 ini, ujar Jokowi, harusnya tidak menjadi penghalang, tapi dijadikan momentum untuk membangkitkan kegiatan riset dan inovasi dalam dunia farmasi.

Baca Juga: Pengertian Resesi dan Dampaknya untuk Ekonomi Indonesia, Mulai Dari Pengangguran hingga Ketimpangan

Oleh sebab itu Jokowi menegaskan, keragaman hayati yang dimiliki oleh Indonesia harus dimanfaatkan dengan baik. Kekayaan tersebut dapat dijadikan modal untuk membangkitkan industri farmasi dalam negeri.

“Keragaman hayati harus dimanfaatkan untuk memperkuat ketahanan masyarakat di bidang kesehatan,” tutur Jokowi

“Obat fitofarmaka juga perlu difasilitasi untuk melewati uji klinis dan standarisasi sehingga menjadi pilihan pengobatan promotif dan preventif,” sambungnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Ingin Indonesia Jadi Tuan Rumah Pesta Olahraga Dunia Tahun 2032

Kemandirian farmasi, jelas Jokowi, akan membawa dampak yang baik untuk perekonomian Indonesia. Hal tersebut menurut Jokowi bisa membuat para pekerja dan pelaku industri farmasi menjadi lebih sejahtera.

Presiden Jokowi dalam pertemuan ini pun menyinggung soal program vaksinasi yang akan dilakukan pemerintah. Ia menginginkan seluruh pihak terkait untuk membantu menyukseskan rencana vaksinasi tersebut.

“Saya mengajak peran serta dalam rantai produksi, distribusi, dan pelayanan vaksinasi dengan memberikan pelatihan teknis terkait penanganan vaksin, serta bisa berperan menjadi promotor dan memberikan edukasi tentang vaksin,” pinta Jokowi.***

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini