Pidato Hari Guru Nasional Singkat Padat Jelas yang Dapat Jadi Contoh Kata Sambutan untuk Upacara

- 16 November 2020, 09:50 WIB
Pidato Hari Guru Nasional singkat, padat, dan jelas.
Pidato Hari Guru Nasional singkat, padat, dan jelas. /Kemendikbud

PORTAL PROBOLINGGO - Pidato Hari Guru Nasional biasanya berisi rangkaian kata sambutan yang dibacakan dalam peringatan lahirnya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
 
Lahirnya PGRI merupakan cikal bakal perayaan Hari Guru Nasional yang diperingati bangsa Indonesia pada 25 November setiap tahunnya.
 
Sejarah lahirnya PGRI telah berlangsung lama, bahkan sejak jaman penjajahan belanda. Organisasi guru Indonesia awalnya didirikan pada 1912 dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB). 
 
 
Kemudian pada 1932 berubah nama menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGi). Organisasi itu kemudian sempat dilarang pada masa penjajahan Jepang.
 
Ketika Indonesia merdeka diadakan Kongres Guru Indonesia pada tanggal 24-25 November 1945 di Surakarta. Melalui Kongres tersebut kemudian lahirlah PGRI.
 
Berikut ini merupakan contoh pidato Hari Guru Nasional singkat, padat, dan jelas yang pernah dibacakan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim pada 2019 lalu. Seperti dilansir PORTAL PROBOLINGGO dari laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
 
 
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Shalom,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Rahayu,
Selamat pagi dan salam kebajikan bagi kita semua,
 
Bapak dan Ibu Guru yang saya hormati, biasanya tradisi Hari Guru dipenuhi oleh kata-kata inspiratif dan retorik. Mohon maaf, tetapi hari ini pidato saya akan sedikit berbeda. Saya ingin berbicara apa adanya, dengan hati yang tulus, kepada semua guru di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke.
 
Guru Indonesia yang tercinta, tugas Anda adalah yang termulia sekaligus yang tersulit. Anda ditugasi untuk membentuk masa depan bangsa, tetapi lebih sering diberi aturan dibandingkan dengan pertolongan. Anda ingin membantu murid yang mengalami ketertinggalan di kelas, tetapi waktu Anda habis untuk mengerjakan tugas administratif tanpa manfaat yang jelas.
 
 
Anda tahu betul bahwa potensi anak tidak dapat diukur dari hasil ujian, tetapi terpaksa mengejar angka karena didesak berbagai pemangku kepentingan. Anda ingin mengajak murid keluar kelas untuk belajar dari dunia sekitarnya, tetapi kurikulum yang begitu padat menutup pintu petualangan.
 
Anda frustasi karena Anda tahu bahwa di dunia nyata kemampuan berkarya dan berkolaborasi akan menentukan kesuksesan anak, bukan kemampuan menghafal. Anda tahu bahwa setiap anak memiliki kebutuhan berbeda, tetapi keseragaman telah mengalahkan keberagaman sebagai prinsip dasar birokrasi. Anda ingin setiap murid terinspirasi, tetapi Anda tidak diberi kepercayaan untuk berinovasi.
 
Saya tidak akan membuat janji-janji kosong kepada Anda. Perubahan adalah hal yang sulit dan penuh dengan ketidaknyamanan. Satu hal yang pasti, saya akan berjuang untuk kemerdekaan belajar di Indonesia. Namun, perubahan tidak dapat dimulai dari atas. Semuanya berawal dan berakhir dari guru. Jangan menunggu aba-aba, jangan menunggu perintah. Ambil langkah pertama.
 
 
Besok, di manapun Anda berada, lakukan perubahan kecil di kelas Anda. Ajaklah kelas berdiskusi, bukan hanya mendengar.
 
Berikan kesempatan kepada murid untuk mengajar di kelas. Cetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas.
 
Temukan suatu bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri. Tawarkan bantuan kepada guru yang sedang mengalami kesulitan.
 
Apa pun perubahan kecil itu, jika setiap guru melakukannya secara serentak, kapal besar bernama Indonesia ini pasti akan bergerak.
 
 
Selamat Hari Guru,
 
Wassalamu alaikum warrahmatullahi wabarakatuh,
Shalom,
Om Santi Santi Om,
Namo Buddhaya,
Rahayu.
 
Jakarta, 25 November 2019
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia,
 
Nadiem Anwar Makarim
 
****

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x