Network
PORTAL PROBOLINGGO - Hajatan besar-besaran yang dilakukan Habib Rizieq berbuntut panjang. Tim penyidik Bareskrim Polri telah mengirimkan surat panggilan pemeriksaan terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk diklarifikasi keterangannya karena hadir di acara pernikahan puteri HRS beberapa hari lalu. Hajatan besar-besaran tersebut diduga telah melanggar Pasal 95 UU Nomor 6 Tahun 2018 tentang Karantina Kesehatan.
Pemanggilan Anies Baswedan oleh Bareskim Polri tersebut menuai banyak komentar pedas dari berbagai pihak, termasuk anggota DPR RI Fraksi Gerindra Fadli Zon dan salah satu politisi Partai Demokrat, Andi Arief.
Andi Arief menilai pemanggilan Anies Baswedan tidak wajar, sebab Anies berada di atas kepolisian wilayah karena jabatan politik. Menurut Andi, seharusnya yang berhak memanggil Anies adalah Menteri Dalam Negeri (Mendagri) bukan polisi.
Baca Juga: Jadwal Acara Indosiar Hari Ini, 17 November 2020, Jangan Lewatkan Live Pop Academy: Top 20 Group 5
"Pemanggilan Anies Baswedan soal keramaian oleh Polisi tidak wajar. Karena pertanggungjawaban Anies sebagai Gubernur itu pertanggungjawaban politik. Posisi Anies di atas kepolisian wilayah. Karena jabatan politik. Harusnya Mendagri yang berhak memanggil Gubernur," tulis Andi Arief di akun twitter pribadinya @AndiArief_ pada Senin, 16 November 2020 malam.
Pemanggilan @aniesbaswedan soal keramaian oleh Polisi tidak wajar. Karena pertanggungjawaban Anies sebagai Gubernur itu pertanggungjawaban politik. Posisi Anies di atas kepolisian wilayah. Karena jabatan politik. Harusnya Mendagri yang berhak memanggil Gubernur.— andi arief (@AndiArief__) November 16, 2020
Cuitan Andi Arief tersebut ditanggapi oleh Fadli Zon. Dia sependapat bahwa pemanggilan Anies itu sangat tidak wajar, juga merusak tatanan dan jauh dari demokrasi.
Baca Juga: Soroti Kerumunan di Kediaman Habib Rizieq, Mahfud MD Ancam Tindak Tegas Bila Terjadi Lagi
"Sungguh tak wajar n menabrak tatanan. Menunjukkan memang kita sdh makin jauh dr demokrasi," cuit Fadli sebagaimana dikutip PORTAL PROBOLINGGO dari akun Twitter miliknya @fadlizon pada Selasa, 17 November 2020.
Sungguh tak wajar n menabrak tatanan. Menunjukkan memang kita sdh makin jauh dr demokrasi. Kalau maksudnya hendak “mempermalukan” Gubernur @aniesbaswedan , belajarlah, bahwa sebaliknya langkah pemanggilan itu akan jd iklan politik gratis primetime. https://t.co/0DKT71ADUD— FADLI ZON (Youtube: Fadli Zon Official) (@fadlizon) November 16, 2020
Baca Juga: Setelah Mohamed Salah, Kini Mohamed Elneny Gelandang Arsenal Dikonfirmasi Positif Covid-19
"Kalau maksudnya hendak “mempermalukan” Gubernur @aniesbaswedan, belajarlah, bahwa sebaliknya langkah pemanggilan itu akan jd iklan politik gratis primetime," pungkasnya. ***
Artikel Rekomendasi