PORTAL PROBOLINGGO - Banjir yang melanda kawasan Jakarta menjadi pemberitaan media asing. Setidaknya ada 1.380 warga Jakarta yang dievakuasi dari wilayah Timur dan Selatan pada Sabtu, 20 Februari 2021.
"Dua ratus lingkungan telah terpengaruh, menurut data terbaru," kata Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan seperti dikutip PORTAL PROBOLINGGO dari Al Jazeera pada Senin, 22 Februari 2021.
"Hujan sudah berhenti, tapi air dari daerah lain masih mempengaruhi Jakarta. Mudah-mudahan tidak sampai ke pusat kota dan saat air surut orang bisa melanjutkan aktivitasnya," sambungnya.
Baca Juga: Efek Vaksinasi dan PPKM Mikro, Jumlah Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia Mulai Turun
Banjir kali ini terbilang cukup parah daripada banjir pada tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan Indonesia juga masih menjadi negara dengan kasus Covid-19 terbanyak di kawasan Asia Tenggara dan juga sedang berjuang dengan resesi ekonomi sebagai dampak dari pandemi.
Secara lebih lanjut, Al Jazeera mengatakan bahwa banjir di Jakarta disebabkan oleh terlalu banyaknya pembangunan dan kurangnya ruang terbuka hijau (rtk).
Baca Juga: Lowongan Kerja Februari 2021: PT Niramas Utama (INACO) Sediakan Posisi untuk Lulusan S1 Psikologi
Selain itu, pengambilan air tanah yang berlebihan juga menjadi salah satu penyebab banjir.
Hal ini membuat Jakarta dinilai sebagai kota yang paling cepat tenggelam di dunia.
Menurut para Ahli, banjir di Jakarta juga disebabkan oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang tidak menepati janji.
Baca Juga: Doa Agar Segera Memiliki Rumah, Berikut Bacaannya
Bukannya berfokus pada normalisasi dan pelebaran sungai, Anies justru berfokus kepada estetika.
Dengan begitu, kemungkinan banjir di Jakarta akan semakin buruk di kemudian hari.***
Artikel Rekomendasi