Masuk Musim Hujan, Ini Langkah Pemprov DKI Antisipasi Banjir

- 13 Oktober 2020, 17:35 WIB
Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Juaini Yusuf menyampaikan langkah antisipasi banjir yang dilakukan pihaknya
Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Juaini Yusuf menyampaikan langkah antisipasi banjir yang dilakukan pihaknya /Antara/Ricky Prayoga/

 

PORTAL PROBOLINGGO - Menghadapi musim hujan, Pemerintahan Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mulai melakukan berbagai persiapan untuk mengantisipasi banjir.

Langkah antisipasi yang dilakukan Pemprov DKI antara lain, memastikan kesiapan pompa dan melakukan pengerukan lumpur di saluran air yang ada di Jakarta.

Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta Juaini Yusuf menyebutkan, ada tiga jenis pompa yang dimiliki oleh ibu kota, yaitu Pompa Stasioner, Pompa Mobile, dan Pompa Apung.

Baca Juga: Felix Magath Kritik Guardiola, Sebut Sang Juru Taktik Tak Bisa Juara Liga Champions Tanpa Messi

"Untuk Pompa Stasioner, saat ini Dinas SDA memiliki 487 unit pompa stasioner yang tersebar di 178 lokasi," ujar Juaini, Senin, 12 Oktober 2020 seperti dikutip PORTAL PROBOLINGGO dari siaran pers PPID Jakarta.

Juaini pun menuturkan, saat ini 90 persen pompa yang dimiliki oleh Jakarta dalam keadaan baik. Sementara itu sisanya dalam tahap perbaikan.

"Untuk pompa yang kondisinya baik pun secara rutin kami lakukan pengecekan agar pompa dapat bekerja secara optimal pada saat musim hujan," tutur Juaini.

Baca Juga: Tinggalkan Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean: Lebih Enak Zaman SBY

Kemudian, Kepala Dinas SDA ini menjelaskan akan ada penambahan 10 unit pompa mobile dari yang dimiliki Jakarta sekarang.

"Saat ini kami telah mempunyai 160 unit pompa mobile dengan kapasitas hingga 400 liter per detik. Jumlah tersebut akan bertambah sekitar 10 unit," jelas Juaini.

"Pompa mobile tersebut diprioritaskan untuk lokasi seperti Kali Betik, Muara Angke dan Teluk Gong, serta lokasi rawan genangan lainnya," tambahnya.

Pemprov DKI disebut oleh Juaini kini memiliki 13 pompa apung. Pompa ini merupakan pompa berukuran kecil yang digunakan untuk menyedot air pada permukaan yang sulit dijangkau pompa mobile.

Baca Juga: Marah Atas Pidato Kemenangan BTS, Penggemar China Batalkan Pesanan Album BE 800 ribu Copy Pre-Sales

Meski ukurannya kecil, menurut Juaini, pompa apung memiliki daya sedot yang besar, yakni mencapai 50 liter per detik.

"Kami berharap Pompa Apung ini dapat semakin memaksimalkan penanganan banjir di seluruh wilayah DKI Jakarta," papar Juaini.

Sementara itu menurut penjelasan Juaini, Pemprov DKI saat ini terus melakukan pengerukan lumpur di sungai/waduk/embung/situ yang ada di Jakarta.

Baca Juga: Antisipasi Dampak La Nina, Presiden Jokowi: Sebarluaskan Informasi Secepat-cepatnya

Menurutnya, pengerukan lumpur merupakan program berkelanjutan yang telah dilakukan Pemprov DKI sejak Maret 2020 dan akan berakhir pada Desember 2020.

"Program Gerebek Lumpur ini bertujuan untuk memaksimalkan daya tampung saluran dan kali, sehingga diharapkan dapat mencegah luapan air dari kali dan saluran ke permukiman warga," tutup Juaini.***

 

Editor: Elita Sitorini


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah