Antisipasi Dampak La Nina, Presiden Jokowi: Sebarluaskan Informasi Secepat-cepatnya

- 13 Oktober 2020, 16:30 WIB
Presiden Jokowi
Presiden Jokowi /Biro Pers Seketariat Presiden

PORTAL PROBOLINGGO - BMKG telah mengeluarkan peringatan dini tentang fenomena La Nina atau pendinginan yang tidak biasa di mana anomali suhunya melebihi minus 0,5 derajat celcius di area yang sama dengan El Nino. La Nina merupakan anomali sistem global yang cukup sering terjadi dengan periode ulang berkisar antara 2 sampai 7 tahun.

Kejadian La Nina terjadi saat Samudera Pasifik dan atmosfer di atasnya berubah dari keadaan netral (normal) pada periode waktu 2 bulan atau lebih.

Mekanisme terbentuknya La Nina secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut:

Baca Juga: Tinggalkan Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean: Lebih Enak Zaman SBY

Saat Angin Passat (trade wind), kolam air laut yang hangat dapat mencapai lebih jauh ke Pasifik barat. Hal ini termasuk pula Indonesia sehingga Perairan Indonesia lebih hangat dari biasanya.

Adapun Samudera Pasifik bagian tengah akan lebih dingin dari biasanya dan termoklin akan lebih dangkal di timur. Akibatnya, air laut lebih dingin dari level bawah naik ke permukaan sebagai penguatan upwelling. Konveksi dan pembentukan awan menguat di wilayah Indonesia, seiring dengan sirkulasi Walker juga menguat.

Dampak utama dari fenomena La Nina ke cuaca atau iklim di Indonesia yaitu timbulnya peningkatan curah hujan. Akan tetapi, kondisi topografi di Indonesia yang berbeda-beda maka dampak La Nina di Indonesia pun tidak seragam di seluruh wilayah.

Baca Juga: IM3 Ooredoo Hadirkan IMPreneur untuk Bantu UMKM Hadapi Pandemi Covid-19, Cek Caranya Disini!

Untuk meminimalisir dampak tersebut, Presiden Jokowi memerintahkan jajarannya untuk menyiapkan dan mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan dan juga dampak dari La Nina terhadap berbagai sektor di Indonesia.

Halaman:

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: setkab


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x