Lebih dari 1.000 Warga Kelompok Rentan Dievakuasi Karena Aktifitas Gunung Merapi Terus Meningkat

- 12 November 2020, 16:20 WIB
Gunung Merapi
Gunung Merapi /laurence-ashdown-unsplash/

PORTAL PROBOLINGGO - Aktivitas Gunung Merapi Terus meningkat, BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) mengevakuasi lebih dari 1.000 warga kelompok rentan seperti lanjut usia, anak-anak, balita, ibu hamil, disabilitas dan ibu menyusui.

Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB mencatat 1.294 warga yang dievakuasi ke beberapa titik di empat kabupaten, yakni Kabupaten Boyolali, Magelang, Klaten dan Sleman. Jumlah total warga yang dievakuasi tertinggi di Kabupaten Magelang dengan jumlah 835 jiwa, disusul Sleman 203, Boyolali 133 dan Klaten 123. Mereka tersebar di tempat evakuasi sementara, maupun tempat evakuasi akhir.

Kebutuhan makan dan minum tersedia untuk para warga di tempat penampungan dan ada para sukarelawan yang membantu dalam penyediaan bahan baku seperti sayuran, serta juga tersedia juru masak di dapur umum dan di mobil dapur lapangan.

Baca Juga: Pahlawan Kesehatan Indonesia: Prof. Kusnandi Rusmil 

Pos pendukung di tempat penampungan juga tersedia dan siap untuk memberikan pelayanan seperti pos kesehatan yang siaga 24 jam. Pos-pos pendukung tersebut ada di salah satu tempat evakuasi akhir yang berada di Desa Banyurojo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Pihak pemerintah desa menyiapkan tidak hanya tempat tetapi tenaga serta pelayanan kepada para warga yang harus dievakuasi. Ini menjadi bukti kuatnya sister village dalam konteks kebencanaan, warga dari suatu desa membantu warga desa lainnya.

Sementara itu, pelayanan dari pemerintah desa tidak terlepas dari dukungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dari tingkat kabupaten maupun provinsi. Dalam upaya kesiapsiagaan maupun penanganan darurat, empat pemerintah daerah di tingkat kabupaten tersebut telah menetapkan status keadaan darurat, baik siaga maupun tanggap darurat. Status tersebut akan mempermudah BPBD dalam aksesibilitas sumber daya maupun akuntabilitas dalam penyelenggaraan operasi tanggap darurat.

Baca Juga: Megawati Sebut Jakarta Amburadul, Tokoh Ini Anggap Sikap Mega ke Anies Baswedan Seperti Anak Sendiri

Pada masa kesiapsiagaan, BPBD terus mengevaluasi tantangan yang dihadapi apabila kondisi semakin kritis, seperti jalur dan transportasi evakuasi, jalur dan peralatan komunikasi, maupun penerapan protokol Kesehatan saat proses evakuasi maupun di tempat penampungan.

Sebagaimana dilansir PORTAL PROBOLINGGO dari situs resmi BNPB, melihat aktivitas vulkanik hingga kemarin, 11 November 2020 BPPTKG atau Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi membuat peta prakiraan daerah bahaya meliputi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan detail wilayah:

1.Desa Glagaharjo (Dusun Kalitengah Lor);
2.Desa Kepuharjo (Dusun Kaliadem);
3.Desa Umbulharjo (Dusun Palemsari) di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman.

Baca Juga: Meningkatnya Status Gunung Merapi, Pemkab Klaten Terbitkan Surat Edaran Larangan Aktivitas Tambang

Sedangkan di provinsi Jawa Tengah, peta prakiraan daerah berbahaya mencakup tiga kabupaten, yakni Kabupaten Magelang, Boyolali dan Klaten, dengan rincian:

-Desa Ngargomulyo (Dusun Batur Ngisor, Gemer, Ngandong, Karanganyar);
-Desa Krinjing (Dusun Trayem, Pugeran, Trono); Desa Paten (Babadan 1, Babadan 2) di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.
-Desa Tlogolele (Dusun Stabelan, Takeran, Belang); Desa Klakah (Dusun Sumber, Bakalan, Bangunsari, Klakah Nduwur);
-Desa Jrakah (Dusun Jarak, Sepi) di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.
-Desa Tegal Mulyo (Dusun Pajekan, Canguk, Sumur);
-Desa Sidorejo (Dusun Petung, Kembangan, Deles);
-Desa Balerante (Dusun Sambungrejo, Ngipiksari, Gondang) di Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten.

Baca Juga: 6 Tanaman Obat yang Bisa Ditanam di Pekarangan, Salah Satunya Sirih

Di samping itu, BPPTKG juga menghimbau penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) III supaya dihentikan. Pelaku wisata juga dihimbau agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi, termasuk kegiatan pendakian ke puncak gunung.

Terakhir, BPPTKG juga menghimbau agar pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten agar mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan upaya mitigasi bencana akibat letusan Gunung Merapi yang bisa terjadi setiap saat. ***

Editor: Elita Sitorini


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x