PORTAL PROBOLINGGO – Bau badan kerap kali menjadi masalah bagi sebagian orang. Badan yang memiliki bau tidak sedap dapat menurunkan kepercayaan diri seseorang.
Dilansir PORTAL PROBOLINGGO dari Healthline, akar permasalahan bau badan berasal dari keringat yang dikeluarkan oleh tubuh.
Tubuh manusia memiliki kelenjar keringat yang memproduksi keringat untuk menurunkan suhu tubuh. Kelanjar keringat ini ada dua jenisnya, yaitu keringat ekrin dan keringat aprokin.
Dua keringat itu memproduksi keringat dengan jenis yang berbeda. Kelanjar keringat ekrin merupakan kelenjar keringat yang terdapat hampir di seluruh bagian tubuh.
Baca Juga: Protes 15 Minggu Berturut-Turut, Ribuan Orang Tuntut PM Israel Benjamin Netanyahu Mundur
Kelanjar keringat ekrin berhubungan langsung dengan permukaan kulit. Keringat yang dihasilkan oleh kelanjar ekrin bersifat encer dan tidak memiliki bau.
Sementara itu, kelenjar apokrin terletak pada bagian tubuh yang memiliki folikel rambut, misalnya ketiak. Keringat apokrin lebih pekat dan mengandung lemak.
Sejatinya dua jenis keringat tersebut tidak memiliki bau. Tubuh dapat mengeluarkan bau ketika keringat terkena bakteri yang menempel di kulit.
Selain itu, bau keringat juga dapat disebabkan oleh makanan dan minuman tertentu yang Anda konsumsi. Beberapa jenis obat, juga dapat menyebabkan bau keringat.
Baca Juga: Presiden Donald Trump Disebut Membaik, tapi 48 Jam Ke Depan 'Kritis'
Lalau bagaimana cara mengatasi bau keringat? Berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan
1. Pilihlah Produk yang Tepat
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bau badan disebabkan oleh adanya keringat yang terkena bakteri pada kulit.
Untuk mencegah hal tersebut ada dua produk yang bisa Anda gunakan, yaitu antiperspirant dan deodoran. Kedua produk ini sering dianggap memiliki fungsi yang sama.
Faktanya, fungsi kedua produk tersebut sangat berbeda. Antiperspirant memiliki fungsi untuk mencegah tubuh mengeluarkan keringat berlebih.
Jika keringat yang dikeluarkan tubuh lebih sedikit, maka tubuh kemungkinan besar tidak akan mengeluarkan bau tidak sedap.
Sementara itu, deodoran tidak menghentikan keringat yang keluar dari dalam tubuh.
Baca Juga: Ingin Bepergian? Cek Daftar Kereta Api yang Beroperasi Bulan Oktober 2020 Berikut
Deodoran bekerja dengan cara menjaga tingkat keasaman (Ph) tubuh untuk menghambat pembentukan bakteri yang menempel di kulit.
Terkadang, Anda harus mencoba produk mana yang paling baik untuk tubuh Anda.
2. Rajin Mandi untuk Membersihkan Tubuh dari Bakteri
Salah satu cara yang paling mudah untuk mencegah bau badan ialah dengan rajin mandi.
Bersihkan tubuh dengan sabun ketika selesai melakukan aktivitas yang banyak mengeluarkan keringat.
Karena dengan menghilangkan bakteri yang menempel pada tubuh dapat mengurangi dan mencegah tubuh mengeluarkan bau.
3. Gunakan Pakaian dengan Bahan Breathable
Menggunakan pakaian dengan bahan yang nyaman juga dapat membantu untuk mencegah terjadinya bau badan.
Anda dapat mempertimbangkan menggunakan pakaian dengan bahan breathable seperti bahan cotton maupun linen. Selain itu pilihlah baju yang tidak terlalu ketat.
Baca Juga: TNI AL Tangkap Dua Kapal Asing Berbendara Vietnam di Laut Natuna Utara
4. Cukur Bulu Ketiak
Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh NCBI menyebutkan, mencukur bulu ketiak efektif untuk mengurangi bau badan.
Hal ini dikarenakan ketiak yang bersih dari bulu lebih mudah dibersihkan dengan sabun ketika Anda sedang mandi.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, rutin membersihkan tubuh dapat mengurangi bakteri yang menempel pada tubuh.
5. Perhatikan Makanan yang Anda Konsumsi
Apa yang Anda makan dapat mempengaruhi bau badan Anda. Kurangi mengonsumsi makanan yang dapat menyebabkan bau badan.
Baca Juga: UPDATE Covid-19 Nasional 4 Oktober 2020 Total Pasien Tembus 300 Ribu
Makanan yang mengandung sulfur, seperti brokoli, kubis, dan kembang kol dapat mempengaruhi bau badan Anda.
Selain itu bawang putih, bawang bombai, serta makanan pedas pun dapat mempengaruhi bau badan.
Itu dia lima cara mengatasi bau badan. Jika masalah bau badan Anda masih terus berlanjut segera konsultasikan dengan dokter.***