Simak Tips Budidaya Buah Naga, Bisa Hasilkan 50 Ton Per Hektar dan Jadi Komoditas Ekspor

9 November 2020, 09:00 WIB
Buah naga. /pixabay.com/juemi

PORTAL PROBOLINGGO - Buah naga atau dragon fruit merupakan buah dengan tampilan luar yang unik karena menyerupai sisik naga.

Buah naga menjadi salah satu sumber serat dan vitamin bagi masyarakat Indonesia.

Buah yang berasal dari tanaman kaktus ini awalnya tumbuh di Meksiko lalu dibudidayakan dan menyebar luas hingga Amerika Tengah.

Baca Juga: Joe Biden Menang Pilpres AS, Geger Petisi Perhitungan Ulang yang Ditandatangani 770 Ribu Orang

Buah naga sendiri mulai dikenal di Indonesia sejak tahun 2000 dan terus dibudidayakan hingga kini menjadi salah satu komoditas ekspor.

Kementerian pertanian melalui postingan Instagram membagikan tips membudidayakan buah naga yang nantinya bisa dijadikan salah satu bisnis potensial karena buah naga dapat tumbuh baik di iklim tropis seperti Indonesia.

Berikut tips membudidayakan buah naga.

Baca Juga: Gempa Berkekuatan 4,3 Magnitudo Mengguncang Nabire, Papua

1. Perhatikan Bibit

Bibit buah naga bisa didapat dengan mudah secara vegetatif yakni dengan stek batang.

Metode ini bisa dibilang lebih cepat panen dari menanam biji.

Caranya adalah memilik batang yang produktif sebagai bakal bibit agar bisa berbuah tiga hingga empat kali.

Baca Juga: Jadwal Acara Trans Tv Hari Ini 9 November 2020, Jangan Lewatkan Film John Wick

2. Buatlah Tiang Panjat

Buah naga memiliki habitus berbentuk kaktus yang merambat sehingga membutuhkan tiang panjat untuk tumbuh.

Buat tiang panjat setinggi dua hingga dua setengah meter dengan kedalaman penanaman hingga 50 cm dan posisikan tiang panjat tepat di tengah lubang tanam.

3. Media Tanam

Media untuk menanam buah naga adalah 10 kg campuran pasir dengan tanah galian yang kemudian dicampur dengan pupuk kompos seberat 10-20 kg.

Baca Juga: Ikut Rayakan Kemenangan Joe Biden, Bintang NBA LeBron James Unggah Foto Biden 'Block' Trump di Ring

Terakhir, tambahkan kapur pertanian atau dolomit sebanyak kurang lebih 300 gram sebagai sumber kalsium.

4. Lakukan Perawatan yang Baik

Pertumbuhan awal buah naga membutuhkan pupuk NPK sebagai asupan nitrogen, fosfor, dan kalium.

Jangan gunakan pupuk urea karena dapat membuat batang menjadi cepat busuk.

Baca Juga: Tiket Gratis Kereta Api Menyambut Hari Pahlawan, Catat Daftar Stasiun yang Sediakan Voucher Gratis

Sebaiknya tambahkan selalu pupuk kandang atau kompos setiap tiga bulan sekali dengan penyiraman setiap hari dan berhenti setelah tanaman mulai berbunga.

5. Panen dengan Benar

Umumnya buah naga dapat dipanen pada bulan kesepuluh hingga keduabelas sejak hari pertama ditanam meskipun produktivitasnya belum optimal.

Buah naga yang matang atau masak di pohon umumnya memiliki ciri-ciri kulit yang berubah menjadi merah mengkilap, mahkota buah yang mengecil, pangkal buah yang menguncup, dan umumnya memiliki berat 400-600 gram.

Baca Juga: Fresh Graduate Bingung Bikin Surat Lamaran Kerja? Cek Kerangka Surat Lamaran Kerja Berikut

Jika budidaya sukses, satu hektar kebun buah naga diperkirakan dapat menghasilkan lebih dari lima puluh ton tiap tahunnya. 

Untuk umur tanaman, tak perlu sering-sering mengganti tanaman karena siklus produksinya mencapai 15-20 tahun lamanya.***

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Tags

Terkini

Terpopuler