Kata-Kata Bijak Soekarno, Presiden Pertama Indonesia

- 2 Desember 2020, 13:49 WIB
Soekarno.
Soekarno. /tangkap layar youtube/Erapopu

PORTAL PROBOLINGGO - Soekarno merupakan presiden pertama Indonesia. Ia bersama Mohammad Hatta menjadi pasangan presiden dan wakil presiden sejak kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945.

Soekarno merupakan sosok yang pandai berorasi, ia dijuluki sebagai penyambung lidah rakyat, karena kepiawaiannya berbicara. Banyak kata-kata bijak yang muncul darinya.

Dikutip PORTAL PROBOLINGGO dari berbagai sumber, berikut kata-kata bijak Soekarno yang populer.

Baca Juga: Resep Taoge Ikan Asin, Nikmat dan Mudah Dibuat

1. “Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia.”

2. Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian bahwa kekuasaan seorang Presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanya kekuasaan rakyat. Dan di atas segalanya adalah Kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.

3. “Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta. Masa yang lampau sangat berguna sebagai kaca benggala daripada masa yang akan datang.

4. “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.”

Baca Juga: Koeman Kembali Perintahkan Messi Mengisi Kursi Cadangan Di Liga Champions, Ini Alasannya

5. “Belajar tanpa berpikir itu tidaklah berguna, tapi berpikir tanpa belajar itu sangatlah berbahaya!”

6. “Saya katakan bahwa cita-cita kita dengan keadilan sosial adalah satu masyarakat yang adil dan makmur dengan menggunakan alat-alat industri, alat-alat teknologi yang sangat modern. Asal tidak dikuasai oleh sistem kapitalisme.”

7. “Jika kita mempunyai keinginan yang kuat dari dalam hati, maka seluruh alam semesta akan bahu-membahu mewujudkannya.”

8. “Dari sudut positif kita tidak bisa membangunkan kultur kepribadian kita dengan sebaik-baiknya kalau tidak ada rasa Kebangsaan yang sehat.”

Baca Juga: Menjadi Sentra Industri Madu, Pemkab Probolinggo Lakukan Pemetaan di Wilayah Kecamatan Lumbang

9. Jikalau aku melihat sawah-sawah yang menguning-menghijau, Aku tidak melihat lagi batang-batang padi yang menguning menghijau. Aku melihat Indonesia

10. Kemerdekaan adalah jembatan emas, jembatan inilah yang leluasa menyusun masyarakat Indonesia merdeka yang gagah, kuat, sehat, kekal, dan abadi.

11. Tuhan tidak mengubah nasib suatu bangsa sebelum bangsa itu mengubah nasibnya.

12. Kalau kita mencari demokrasi hendaknya bukan demokrasi barat, tetapi permusyawaratan yang memberi hidup, yakni politik economische democratie yang mampu mendatangkan kesejahteraan sosial! Rakyat Indonesia sudah lama bicara tentang hal ini. Apakah yang di maksud dengan Ratu Adil? Yang di maksud dengan faham Ratu Adil ialah sosial rechtvaardigheid. Rakyat ingin sejahtera. Rakyat yang tadinya merasa dirinya kurang makan kurang pakaian, menciptakan dunia baru yang didalamnya ada keadilan, di bawah pimpinan Ratu-Adil.

Baca Juga: Mengenal Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Yang, Destinasi Wisata Alam dengan Sejuta Flora dan Fauna

13. Nasionalisme Eropa ialah satu nasionalisme yang bersifat serang-menyerang. Satu nasionalisme yang mengejar keperluan sendiri, satu nasionalisme perdagangan yang untung atau rugi nasionalisme semacam itu pastilah salah, pastilah binasa.

14. Ini Negara, alat perjuangan kita. Dulu alat perjuangan ialah partai.

15. Bagi Bangsa Indonesia abad kesembilan belas merupakan zaman yang gelap sedangkan zaman sekarang baginya adalah zaman yang terang-benderang dalam naiknya pasang revolusi kemanusiaan.***

Editor: Elita Sitorini


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x