Kemudian, untuk usia setelah 32 tahun, Wolfinger menyebut kemungkinan perceraian naik sekitar 5 persen.
Beberapa orang mengatakan bahwa ini adalah teori Goldilocks tentang menikah: Harus tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua.
Ada banyak alasan mengapa akhir usia 20an dan awal 30an masuk akal sebagai waktu terbaik untuk memulai pernikahan.
Beberapa alasan yang disebutkan adalah orang-orang di usia tersebut sudah cukup dewasa untuk memahami apakah pasangan mereka benar-benar orang yang tepat atau mereka hanya dibutakan oleh hormon.
Baca Juga: Tidak Hanya Mohammad Ahsan, Pebulutangkis Marcus Gideon Juga Umumkan Kelahiran Anaknya
Kemudian, di usia tersebut mereka dinilai telah mampu membuat pilihan hidup yang signifikan dan memikul beberapa tanggung jawab.
Selain itu, mereka mungkin telah cukup mampu secara finansial untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri dan keluarga.
Baca Juga: 5 Manfaat Asparagus untuk Kesehatan, Salah Satunya Mampu Mencegah Kanker
Di sisi lain, usia tersebut dianggap belum terlalu tua dan bisa melakukan penyesuaian kecil dalam kebiasaan dan gaya hidup serta tujuan yang dibutuhkan dalam pernikahan.*** (Lulu Lukyani/PORTAL JEMBER)
Artikel Rekomendasi