9 Dampak Negatif Jika Sering Menggunakan Handsanitizer, Salah Satunya Sebabkan Diare

- 2 Februari 2021, 20:50 WIB
Ilustrasi penggunaan hand sanitizer.
Ilustrasi penggunaan hand sanitizer. /Pexels/cottonbro

PORTAL PROBOLINGGO -  Hand sanitizer merupakan benda wajib yang harus selalu ada di tas, ketika bepergian selama pandemi Covid-19.

Berbagai tempat umum juga saat ini selalu menyediakan sebotol besar hand sanitizer untuk digunakan semua pengunjungnya.

Baca Juga: Berikut 5 Tips Terapkan Makanan Sehat Untuk Diet Jantung

Padahal, penggunaan hand sanitizer tidak dapat membuat tangan bersih secara total. Penggunaannya justru memicu beberapa dampak negatif, apalagi bila digunakan secara berlebihan.

Dilansir PORTAL PROBOLINGGO dari berbagai sumber, berikut 9 dampak negatif jika sering menggunakan handsanitizer :

1. Keracunan Alkohol

Bahan aktif yang terkandung dalam hand sanitizer merupakan alkohol. Penggunaan bahan ini sebaiknya tidak berlebihan agar tidak menimbulkan bahaya seperti keracunan alkohol.

Batasi penggunaan hand sanitizer hanya untuk kondisi mendesak saja. Apabila memungkinkan, lebih disarankan untuk menggunakan sabun dan air mengalir.

2. Kulit Kering

Kandungan alkohol dalam hand sanitizer cukup tinggi, mulai dari 60% atau lebih. Zat aktif ini memiliki sifat panas di kulit, dan apabila tangan terlalu banyak bersentuhan dengan alkohol, kulit akan berubah menjadi kering.

Oleh sebab itu, hand sanitizer sebaiknya tidak digunakan secara berlebihan agar tidak menghilangkan kelembaban alami kulit.

3. Rentan Diare

Hand sanitizer mengandung kadar alkohol yang cukup tinggi. Pada penggunaan yang berlebihan, akan rentan terkena diare. Hal tersebut terjadi karena alkohol akan membunuh semua bakteri, termasuk bakteri baik yang penting untuk imun tubuh.

Baca Juga: Laga RB Leipzig Kontra Liverpool Terancam Pindah ke Tempat Netral

Alkohol secara tidak langsung akan merusak mikroorganisme usus, dan menurunkan sistem imun. Hal tersebut dapat menimbulkan masalah kesehatan seperti diare.

4. Tubuh Kebal Terhadap Zat Antibiotik

Antibiotik umumnya dikonsumsi untuk membantu melawan bakteri jahat yang masuk ke tubuh. Namun pada kondisi tubuh yang sudah kebal antibiotik, zat ini tidak dapat terserap secara maksimal, dan mengakibatkan bakteri atau virus jahat bertambah banyak di dalam tubuh.

5. Mempengaruhi Kesuburan

Terlalu sering menggunakan hand sanitizer akan berdampak buruk untuk kesehatan termasuk pada tingkat kesuburan. Beberapa hand sanitizer yang menggunakan triclosan dapat menurunkan tingkat kesuburan jika digunakan secara berlebihan.

Sebaiknya gunakan hand sanitizer hanya saat tidak tersedia air, dan sabun untuk cuci tangan.

6. Melemahnya Sistem Imun

Hand sanitizer yang mengandung triclosan dapat menurunkan sistem imun apabila digunakan secara berlebihan. Tubuh menjadi lebih rentan terserang penyakit saat imun tubuh tidak bagus.

Baca Juga: Tak Hanya Mempercantik Rumah, 7 Tanaman Hias Ini Juga Bisa Menyehatkan Pemiliknya

Sedangkan penggunaan hand sanitizer berlebihan pada anak, dapat mengganggu perkembangan sistem imun mereka. Oleh sebab itu, lebih disarankan untuk membersihkan tangan anak dengan menggunakan air dan sabun. Hand sanitizer hanya untuk kondisi mendesak saja.

7. Gangguan Hormon

Penggunaan hand sanitizer secara berlebihan dapat mempengaruhi hormon. Kandungan parfum pada hand sanitizer berpotensi mengganggu hormon. Selain itu, kandungan triclosan pada cairan antiseptik ini juga dapat merusak hormon hingga memicu kanker.

8. Dermatitis

Penggunaan hand sanitizer terlalu sering, dapat memicu masalah kesehatan kulit seperti dermatitis. Apalagi bagi yang memiliki kulit sensitif atau pernah terkena eksim.

Selain membatasi penggunaan hand sanitizer, sebaiknya gunakan juga pelembap setelah menggunakan hand sanitizer.

Baca Juga: Oposisi Kritisi Pemerintah Australia Karena Izinkan Rita Ora Masuk

9. Merusak Lapisan Kulit

Kulit kering hingga mengelupas bisa terjadi jika terlalu sering menggunakan hand sanitizer. Alkohol dalam cairan ini dapat mengurangi protein, dan lipid pada lapisan kulit. Selanjutnya lapisan kulit bisa menjadi rusak, dan sulit disembuhkan pada bagian kulit tersebut.***

Editor: Jati Kuncoro


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini