4 Tips Membuat Tanaman Hias Monstera, Aglonema, dan Keladi Variegata Sendiri, Salah Satunya Pakai Herbisida

- 13 Maret 2021, 19:51 WIB
Contoh tanaman hias Variegata
Contoh tanaman hias Variegata /pixabay/katiem2/

PORTAL PROBOLINGGO - Tanaman hias daun kini merupakan salah satu jenis tanaman hias yang paling banyak diminati di Indonesia.

Berbagai kombinasi warna dan keunikan coraknya menjadikan tanaman daun begitu populer bagi kolektor atau pecinta tanaman hias.

Daun tanaman yang memiliki kombinasi warna lebih dari satu ini dalam bahasa ilmiah disebut Variegata.

Variegata ini bisa dialami oleh hampir semua jenis tanaman-tanaman daun, seperti monstera, keladi, aglonema, dan philodendron.

Baca Juga: Daftar Pembagian Grup dan Stadion untuk Piala Menpora 2021, Persija, Persib, Persebaya, dan Arema Beda Grup

Umumnya, warna yang dihasilkan seperti putih, kuning pucat, pink, atau oranye. Warna-warna ini merupakan hasil mutasi yang menyebabkan bagian tersebut harus bekerja ekstra untuk bisa berfosintesis.

Oleh karena itu, harus ada perlakuan khusus terhadap tanaman ini agar bisa tumbuh dan berkembang dengan baik.

Itulah mengapa tanaman hias dua warna atau Variegata ini begitu mahal.

Namun demikian, tanaman hias dua warna ini ternyata bisa dibuat sendiri di rumah dengan hanya bermodalkan tanaman hias yang "normal" atau berdaun hijau sepenuhnya.

Dikutip PORTAL PROBOLINGGO dari berbagai sumber, berikut beberapa cara meciptakan tanaman hais Variegata sendiri.

Baca Juga: 100 Tahun Memakai Singa Asli, Kini Maskot Ikonik MGM Diganti Seluruhnya Jadi CGI

Baca Juga: Simak Cara Memperbaiki Batang Tanaman Keladi yang Patah, Hanya dalam 5 Menit Tegak Kembali

1. Pembukusan Daun

Bisa dibilang trik ini merupakan yang paling mudah sekaligus yang memiliki risiko paling rendah karena tidak menggunakan bahan kimia tambahan.

Meski demikian, trik ini biasanya cukup efektif untuk merangsang daun tanaman berubah menjadi variegata.

Pembungkusan dilakukan di sebagian permukaan daun dengan menggunakan kain atau plastik yang berwarna hitam.

Setelah itu, biarkan tanaman terkena sinar matahari yang cukup, sehingga nantinya bagian daun yang terbungkus ini nantinya akan berwarna hijau gelap, sedangkan bagian daun yang tidak terbungkus akan berwarna semakin cerah atau memucat.

Yang perlu diperhatikan adalah pengaturan waktu pencahayaan, kelembapan, dan suhu agar tanaman tidak layu atau mati.

Baca Juga: Resep Tongseng Ayam yang Sedap, Gurih, dan Sederhana, Bisa Jadi Ide Menu Masakan Sehari-hari

Baca Juga: Lirik Lagu Daerah Jakarta Ondel-Ondel, Bercerita Tentang Leluhur

2. Menggunakan ZPT

ZPT (zat pengatur tumbuh) tanaman adalah hormon yang berfungsi merangsang pertumbuhan tanaman pada umumnya.
Variagata yang dibuat dengan metodi ini bisa bersifat temporer (sementara) dan bisa juga bersifat permanen.

Adapun beberapa jenis ZPT yang bisa digunakan untuk membuat tanaman variagata adalah hormon strepson, colchicine, 2.4-D dan streptomycin (antibiotik).

Pengaplikasian hormon ini bia dilkukan dengan menyemprotkan satu jenis atau kombinasi beberapa hormon tanaman pada daun dengan dosis tertentu.

Baca Juga: Kumpulan Surah Pendek Al Quran Cocok untuk Belajar Mengaji Lengkap Arab, Latin dan Terjemahannya

Dosis ini bisa berbeda-beda untuk setiap jenis tanaman hias. Oleh karena itu, pemilik tanaman biasa membuat percobaan sendiri dan mencoba-coba variasi dosis/konsentrasi hingga memperoleh yang paling tepat.

Interval penyemprotan bisa setiap hari hingga tiga hari sekali hingga terbentuk daun variagata.

3. Manfaatkan Semut

Mungkin terdengar aneh, ketika semut yang menjadi hama bagi sebagian besar tanaman justru digunakan untuk mempercantik tanaman.

Namun, hal ini bisa dilakukan bukan dengan semut yang masih hidup, melainkan yang sudah mati.

Baca Juga: Darurat! Hama Belalang Serang Lahan Pertanian di Sumba Tengah NTT, Petani Merugi

Langkah pertama adalah kumpulkan semut sebanyak-banyaknya, lalu haluskan atau lumat. Setelah itu tuangkan sedikit air lalu rendam selama beberapa jam agar cairan tubuh semut tercampur dengan air.

Air sari semut ini kemudian bisa disiramkan tepat di titik tumbuh tanaman setiap seminggu sebanyak 3-4 kali berturut-turut.

Pertumbuhan tunas daun baru yang terkena air sari semut ini akan menjadi rusak dan warnanya pun menjadi belang-belang.

Baca Juga: Hal-Hal yang Membatalkan Puasa, Mulai dari Muntah dengan Sengaja hingga Berhubungan Suami Istri

4. Herbisida

Herbisida yang umumnya digunakan untuk membasmi gulma yang menganggu tanaman utama ternyata juga bisa digunakan untuk menciptakan warna belang pada tanaman.

Secara teknis, herbisida diberikan pada tanaman hias agar menjadi "sekarat" sehingga pertumbuhannya tidak normal.

Caranya adalah dengan menyemprotkan dosis kecil, yaitu 1-2 cc per liter, pada titik tumbuh bibit tanaman hias.

Sedikit penjelasan ilmiah, saat disemprotkan, senyawa glyphosate yang terkandung di dalam herbisida langsung mengganggu proses anabolisme senyawa penting seperti pati, asam lemak, atau asam amino dalam sel titik tumbuh tanaman hias.

Baca Juga: Lirik Lagu Tokecang yang Berasal dari Jawa Barat, Ini Arti Dan Maknanya

Baca Juga: Cocok Jadi Ide Usaha, Berikut Resep Keripik Kaca Pedas yang Gurih dan Renyah

Selain itu, herbisida tersebut akan mengganggu keseimbangan produksi bahan-bahan kimia yang diperlukan dalam sel-sel tanaman hias, sehingga akan tumbuh tunas-tunas baru dengan warna yang "tidak normal".

Perlu diingat, merangsang tanaman agar berubah menjadi variegata menggunakan herbisida mempunyai risiko yang sangat tinggi mengingat herbisida pada dasarnya merupakan racun tanaman.

Bukan tidak mungkin tanaman yang sedang dirangsang tersebut malah akan mati akibat keracunan. Itulah mengapa perlu memakai herbisida dalam dosis yang sangat kecil

Setelah mempraktekkan langkah di atas, perhatikan hasilnya. Bila belum berhasil, dibutuhkan percobaan beberapa kali sampai belang-belang yang dihasilkan nampak jelas.

Baca Juga: Sedang Banyak Digemari, Inilah 12 Jenis Tanaman Hias Miana yang sedang Naik Daun di Bulan Maret 2021

Baca Juga: Mertua Idaman Netizen, Ini Dia Biodata Sari Nila Pemeran Mama Rosa dalam Sinetron Ikatan Cinta


Disclaimer:

1. Perlu diingat, bahwa mutasi yang bisa diciptakan di sini kemungkinan hanya akan menghasilkan warna kuning pucat, hijau pucat, atau putih. Hal ini dikarenakan warna tersebut merupakan warna "kecacatan" daun yang paling umum akibat terganggunya klorofil.

2. Selain metode pembungkusan, sebisa mungkin gunakan tanaman hias yang murah atau yang telah dimiliki dalam jumlah banyak mengingat risiko kematian yang mungkin terjadi.***

Editor: Dharmawan Ashada


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x