PORTAL PROBOLINGGO - Setiap tanaman membutuhkan nutrisi untuk bisa tumbuh dan berkembang dengan baik.
Nutrisi paling utama yang dibutuhkan tanaman adalah natrium (N), fosfor (P), dan kalium (K). Ketiga jenis nutrisi ini bisa didapat melalui pupuk.
Ada banyak sekali pupuk buatan yang dijual di pasaran. Namun, beberapa bahan alami juga tak kalah efektif untuk dijadikan pupuk.
Berikut PORTAL PROBOLINGGO sajikan beberapa bahan alami yang bisa dijadikan sumber kalium (K) untuk pupuk berbagai jenis tanaman, dikutip dari berbagai sumber:
Baca Juga: Cara Membuat Puisi dengan Metafora, Menurut Marhalim Zaini
1. Kulit Pisang
Kulit pisang telah dipercaya baik oleh petani ataupun pemilik tanaman hias sebagai pupuk alami yang dapat menyuburkan tanaman.
Hal ini dikarenakan kulit pisang mengandung kalium yang berguna bagi tanaman.
Diketahui satu kulit pisang mengandung kalium sebanyak 15% dan fosfor sebanyak 2%.
Akan tetapi, sumber lain menyebutkan nilai tersebut terlalu tinggi. Karena kandungan unsur hara dari pupuk kulit pisang ini bisa dilihat pada tabel di bawah ini.
Kulit pisang bisa dijadikan pupuk padat dengan memotong-motongnya secara langsung lalu menaburkannya pada tanaman, atau bisa juga dijadikan pupuk cair.
Baca Juga: Kenali dan Waspadai, Inilah 7 Ciri Pasangan Sedang Berselingkuh Salah Satunya Selalu Cek Handphone
Baca Juga: Ingin Bisnis Rumahan? Berikut 5 Rekomendasi Bisnis Rumahan dengan Modal Kecil
Berikut langkah-langkah membuat pupuk cair dari kulit pisang:
- Potong-potong 5 kg kulit pisang kecil-kecil lalu blender hingga halus.
- Tambahkan bakteri EM-4 sebanyak 125 mL dan gula pasir 125 g (sekitar 6-7 sendok).
- Larutkan dalam toples plastik yang berisi 5 liter air kemudian diaduk hingga rata.
- Tutup rapat dan biarkan terfermentasi selama 8 hari.
- Setelahnya, aduk-aduk pupuk cair lalu saring. Pupuk cair kulit pisang pun siap digunakan untuk menyiram tanaman atau dijadikan semprotan untuk tanaman hias menggunakan botol spray.
Baca Juga: Sadis! Ayah Kandung Tega Pukul Balita 7 Bulan hingga Lebam Dibagian Mata
2. Jerami Padi
Bagi yang memiliki rumah dekat sawah, maka jerami padi bisa dijadikan solusi untuk mebuat pupuk organik kaya kalium.
Hal ini dikarenakan kalium yang diserap padi selama hidupnya tekumpul sebanyak lebih dari 80% pada batang padi.
Pupuk jerami ini juga bisa dikembalikan di sawah untuk menambah kadar kalium sebagai nutrisi padi. Caranya adalah dengan mencampurkannya dengan tanah yang ada di sawah.
Cara penggunaan pupuk jerami ini juga sama untuk jenis tanaman yang lainnya, hanya saja mungkin jerami perlu dipotong-potong lebih dulu untuk tanaman yang berada dalam pot atau yang ada di pekarangan kecil.
Baca Juga: Kode Redeem FF Free Fire Garena Terbaru 17 Maret 2021, Ayo Segera Ambil Hadiahnya!
Baca Juga: Link Live Streaming Pertandingan All England 2021 Hari Pertama
3. Urin Kelinci
Siapa sangka, urin atau air seni kelinci juga bisa menjadi salah satu sumber kalium alami yang baik untuk kesuburan tanah atau media tanam.
Namun, karena terdapat kandungan lain yang bisa membahayakan tanaman, maka urin kelinci perlu difermentasi selama 10 hari.
Setelahnya, encerkanlah pupuk cair urin kelinci dan barulah bisa digunakan untuk menyiram tanaman.
4. Sabut kelapa
Sabut kelapa dari penjual kelapa parut yang tak terpakai juga bisa dimanfaatkan sebagai sumber kalium alami untuk tanaman hias.
Baca Juga: Sempat Tertunda, Berikut Daftar Lengkap Nominasi Piala Oscar 2021
Baca Juga: White Spot Pada Ikan Cupang? Begini Cara Mudah Mengatasinya
Pemanfaatan terbaik sabut kelapa sebagai pupuk adalah dengan membakarnya atau menjadikannya abu terlebih dahulu.
Menurut penelitian dalam bentuk serabut utuh, jumlah kalium yang terkandung sekitar 10%, sedangkan ketika sudah dalam bentuk abu, nilai kaliumnya lebih tinggi, yaitu sebesar 20–30%.[2]
Persentase kalium dari abu sabut kelapa ini hampir setara dengan kandungan kalium pupuk gandasil, dan lebih tinggi daripada pupuk NPK.
Selain mengandung kalium, abu sabut kelapa juga memiliki kandungan fosfornya dengan jumlah yang jauh lebih sedikit, hanya sekitar 2% saja.
Hasil penelitian menunjukkan pemberian abu sabut kelapa mampu meningkatkan ketersediaan K dalam tanah dan memperbaiki pH tanah.
Baca Juga: 5 Tips Mengobati Sakit Amandel dari Rumah, Tidak Perlu ke Dokter THT
Penelitian terhadap kakao menunjukkan, pemberian abu sabut kelapa pada bibit sebanyak 39,25 g per tanaman menunjukkan ketersediaan K dalam tanah tetap tinggi pada 4 bulan setelah tanam.
Abu sabut kelapa ini tak hanya bisa ditaburkan saja, tapi juga bisa dijadikan pupuk cair. Caranya adalah sebagai berikut:
- Cacah sabut kelapa menjadi ukuran 3 – 5 cm, atau semakin kecil semakin baik.
- Masukkan ke dalam wadah dengan volume sekitar 4-6 kali berat sabut kelapa.
- Tambahkan air bersih sampai wadah terisi penuh lalu tutup dan biarkan selama 4 minggu (satu bulan). Pupuk cair kalium organik siap digunakan.
Baca Juga: 10 Makanan yang Mengandung Vitamin E, Bagus untuk Menjaga Kesehatan Kulit dan Mata
Baca Juga: 3 Tips Merawat Tanaman Keladi dengan Benar Agar Tidak Mudah Layu dan Tumbuh Maksimal
5. Kulit Bawang
Setelah memasak, jangan buru-buru membuang kulit bawang, dan gunakanlah untuk pupuk.
Bawang adalah sumber kalium, kalsium, potasium, magnesium dan nutrisi lainnya yang baik untuk tanaman.
Menggunakan pupuk dari kulit bawang ini bisa meningkatkan resistensi penyakit, mempercepat pertumbuhan batang dan untuk meningkatkan produktivitas tanaman.
Cara penggunaanya adlah dengan mengambil beberapa lembar kulit bawang lalu rendam kulit bawang semalaman.
Esok harinya air rendaman berikut kulit bawang bisa disiramkan ke tanaman sebagai pupuk alami.
Itulah beberapa rekomendasi pupuk alami sebagai sumber kalium bagi tanaman. Semoga bermanfaat.***
Artikel Rekomendasi