Kolesterol Tidak Selamanya Jahat, Justru Dibutuhkan Tubuh, Simak Penjelasannya!

- 24 Maret 2021, 21:34 WIB
Ilustrasi serangan jantung karena kolesterol
Ilustrasi serangan jantung karena kolesterol //Pixabay.com/Pexels

 

PORTAL PROBOLINGGO - Kolesterol tidak semuanya jahat untuk kesehatan lho. Hanya saja namanya sering dikaitkan dengan beberapa macam penyakit seperti jantung, stroke, dan penyakit kardiovaskular lainnya.

Disadur PORTAL PROBOLINGGO dari website Harvard Health Publishing, dikatakan bawah tubuh kita sebenarnya memerlukan kolesterol, yaitu jenis lipid atau lemak yang berfungsi membuat membran sel; hormon testosteron dan estrogen; asam empedu untuk proses pencernaan dan penyerapan lemak; dan vitamin D.

Kolesterol tidak 'buruk' untuk kesehatan, karena justru kita tidak bisa hidup tanpa itu. Yang dikatakan 'buruk' disini adalah seberapa banyak kolesterol yang ada di aliran darah.

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING : Ikatan Cinta 24 Maret 2021, Aldebaran Menyesali Kebohongannya Pada Mama Rosa

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING Ikatan Cinta 24 Maret 2021, Reyna Menangis Tahu Aldebaran dan Andin Pergi, Mama Rosa Luluh

Kolesterol terbagi dua yaitu low-density lipoprotein (LDL), yang disebut kolesterol jahat, dan high-density lipoprotein (HDL), yang disebut kolesterol baik.

Jika LDL terlalu banyak dalam aliran darah maka bisa menciptakan plak berbahaya di arteri. Plak ini bisa menyebabkan angina (nyeri dada seperti ditekan), serangan jantung dan stroke.

Kadar LDL tinggi bisa disebabkan karena makan makanan yang kaya lemak jenuh, lemak trans, dan karbohidrat yang mudah dicerna. Terkadang bisa juga karena faktor gen atau mengkonsumsi obat-obatan tertentu.

Baca Juga: Kenali 4 Senjata Terkuat Dalam Kisah Mahabharata, Salah Satunya Milik Krishna

Jika Anda memiliki kolesterol tinggi, ubahlah pola makan dan hidup Anda. Lakukan olahraga untuk membakar LDL dan meningkatkan HDL.

Beberapa jenis obat yang bisa digunakan untuk mengurangi kolesterol jahat LDL adalah jenis statin. Penggunaan obat jenis ini harus di bawah pengawasan dokter.***

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: Harvard Health


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x