5 Tips Mengatasi Anak yang Kecanduan Gadget, Orang Tua Wajib Tahu!

- 10 April 2021, 18:45 WIB
Illustrasi anak bermain gadget.
Illustrasi anak bermain gadget. / /pexel/Andrea Piacquadio

 

PORTAL PROBOLINGGO - Hidup di zaman teknologi yang semakin canggih tentu membuat banyak orang tua mengeluh anaknya menjadi kecanduan dengan gadget. Tak hanya orang dewasa saja, anak-anak pun merasakan demikian.

Fenomena anak kecanduan gadget pada saat ini sudah marak terjadi di berbagai daerah. Mudahnya anak mengakses gadget seperti handphone dan kurangnya pengawasan orang tua disinyalir menjadi penyebab anak keranjingan bermain gadget.

Beberapa waktu lalu, di kawasan Jawa Barat terdapat ratusan pasien anak yang mengalami kecanduan gawai. Mereka dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Bandung Bandung Barat.

Oleh karena itu, orang tua wajib mengetahui tips agar anak tidak kecanduan gadget secara berlebihan. Berikut beberapa tips agar anak tidak kecanduan gadget. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut tipsnya.

Baca Juga: Ketua Umum The Jak Mania Diky Soemarno Positif Covid-19

Baca Juga: Gempa Guncang Kepulauan Sangihe Dengan 6.0 Magnitudo, BMKG Menghimbau Masyarakat Waspada Gempa Susulan

1. Memberi jadwal penggunaan gadget

Sebelum memberikan gadget pada anak, orang tua perlu memberikan kesepakatan mengenai jadwal penggunaan gadget.

Misalnya tujuan utama anak dibelikan gadget itu untuk proses belajar, itu di awal harus disepakati. Penggunaannya kapan boleh digunakan. Hal ini berguna agar kelak saat dewasa, ia akan terbiasa untuk tidak terus menerus menatap layar gadget-nya.

Untuk anak usia 5 tahun ke atas, batasi penggunaannya tidak lebih dari 2 jam selain waktu belajar. Hal ini agar mata anak tidak mudah lelah dan menjadi kecanduan.

Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta Malam Ini 10 April 2021 : Reaksi Lucu Aldebaran Saat Andin Tanya Soal Aladin

2. Luangkan Waktu Untuk Anak dan Biarkan Anak Bermain Di Luar

Agar tidak kecanduan gadget, maka orang tua perlu memberikan contoh untuk tidak bermain gadget ketika bersama anak. Luangkan waktu pada anak untuk bermain bersama daripada membiarkan anak bermain gadget terus menerus.

Selain itu biarkan anak untuk bermain di luar rumah dengan teman sebayanya. Agar ia tidak melulu bermain gadget karena terus menerus berada di rumah.

Tentunya dengan batasan jam pulang yang jelas agar anak tetap bisa beristirahat dan bisa belajar di rumah.

Baca Juga: Ibu-ibu Wajib Tahu! 3 Tips Mengolah Daging Kambing Agar Tidak Berbau dan Lebih Empuk, Ikuti Langkah Ini

3. Berikan Contoh

Banyak anak mencontoh orang tuanya yang juga sama-sama bermain gadget dalam waktu lama. Padahal hal ini bisa disampaikan di awal saat membeli gadget.

Orang tua harus bisa menjelaskan alasannya ia memakai gadget, misalkan hanya untuk pekerjaan dan di jam kerja saja. Dengan demikian anak akan mengetahui konteks jelas pengunaan gadget.

Orang tua pun harus sama memberi contoh, ketika tidak dalam konteks pekerjaan maka disimpan saja gadgetnya, kalau perlu ada kesepakatan waktu tertentu gadget disimpan.

Tak hanya itu, sebaiknya anak juga dipersilakan untuk mengingatkan orang tuanya jika terlalu lama bermain gadget. Sehingga kesepakatan berlaku bagi orang tua dan si anak.

Baca Juga: Sinopsis Drama Korea Revolutionary Sisters Episode 13 - 16, Gwang Nam Mencoba Membuka Koper Milik Cheol Soo

4. Sediakan Permainan Alternatif

Jika tak ingin anak terus menerus kecanduan gawai, carilah jenis permainan menarik yang edukatif dan membuat anak tertarik.

Saat ini ada banyak jenis mainan edukatif di pasaran. Pilih jenis mainan yang juga bisa membuat anak fokus dengan mainan tersebut, membuat anak berkreasi membuat sesuatu sehingga ia tidak cepat bosan saat menggunakannya.

5. Konseling

Orang tua juga diminta tidak malu untuk berkonseling dengan para profesional seperti psikolog dan psikiater. Hal ini penting agar penanganan anak yang kecanduan gadget bisa lebih tepat.

Baca Juga: Cocok untuk Ide Usaha! Cara Membuat Es Campur Madu, Menu Buka Puasa Ramadhan 1442 H

Selain berkonseling dengan para psikolog dan psikater, bagaimana bisa disiplin, tegas dan konsisten dalam membuat aturan, membatasi penggunaan dan mengajak anak bermain.

Jangan sampai ada perbedaan pendapat antara ibu dan ayah yang akan membuat anak akhirnya membantah aturan yang ada.

Sebelum disosialisasikan pada anak, orang tua harus membuat kesepakatan dulu dan berjanji untuk komitmen dengan aturan yang ada. Tegas juga dibutuhkan agar anak tidak menganggap orang tuanya plin-plan, bisa dinego soal aturan. ***

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x