Fakta ini lantas menimbulkan pertanyaan: bagaimana media sosial akan mempengaruhi emosi individu penggunanya?
Derrick Wirtz, seorang profesor psikologi di University of British Columbia, Okanagan, Kanada, berupaya menganalisis dampak media sosial kepada emosi seseorang.
Dalam studi yang diterbitkan Jorunal of Happiness Studies pada Agustus 2020, Wirtz meneliti bagaimana 3 platform besar: Facebook, Twitter, dan Instagram memengaruhi emosional penggunanya.
Studi tersebut menemukan bahwa semakin banyak orang menggunakan salah satu platform tersebut, maka semakin buruk perasaan mereka sesudahnya.
"Semakin banyak responden yang baru-baru ini menggunakan salah satu dari 3 situs tersebut, baik secara agregat atau individu, semakin banyak efek negatif yang dilaporkan," tuturnya, sebagaimana dikutip PORTAL PROBOLINGGO dari Medical Daily.
Baca Juga: Kendalikan Kasus Covid-19 Selama Ramadan, Anies Perpanjang PPKM Mikro di Jakarta hingga 3 Mei 2021
Wirtz percaya efek negatif yang muncul dari respondennya ialah akibat kontak pasif di media sosial.
"Orang-orang melihat kesuksesan dan hal-hal menyenangkan yang diposting orang lain untuk kemudian membandingkannya dengan kehidupannya sendiri," tambahnya.
Hal ini, menurutnya, dapat memicu simpulan yang didasarkan pada emosi negatif: mereka menganggap kehidupannya tak sebaik orang lain.
Artikel Rekomendasi