PORTAL PROBOLINGGO - Dalam menjalani kehidupannya, tentu seseorang akan dihadapkan pada berbagai hal yang bisa membuatnya kehilangan kesabaran hingga akhirnya pada titik tertentu ia bisa jadi akan marah.
Marah sendiri bagi sebagian orang mungkin identik dengan teriakan, konfrontasi, dan perusakkan benda-benda di sekitar.
Padahal, ada beberapa jenis amarah berbeda yang bisa ditunjukkan setiap orang berbgantung pada sifat atau karakternya.
Dikutip PORTAL PROBOLINGGO dari berbagai sumber, berikut jenis-jenis amarah yang bisa dimiliki seseorang:
Baca Juga: Menteri Agama Larang Santri Untuk Pulang, Menag Yaqut: Demi Keselamatan Bersama
1. Assertive anger
Jenis marah ini merupakan yang paling "kalem" dan terbilang positif. Orang dengan tipe amarah seperti ini biasanya tidak akan menunjukkan amarahnya, dan cenderung menahan diri dari konfrontasi, perkelaihan, atau mengeluarkan kata-kata kasar.
Selain itu, orang yang mengalami marah jenis ini biasanya akan mengalihkan pikirannya yang sedang tidak stabil untuk mengerjakan berbagai hal positif agar amarah bisa hilang.
2. Chronic/Avoid Anger
Hampi sama seperti assertive anger, orang dengan jenis marah ini juga tidak menunjukkan amarahnya, tapi mereka akan menahan amarahnya dan cenderung menyalahkan dirinya sendiri.
Jenis amarah ini bila dibiarkan terus-terusan bisa berpotensi memunculkan depresi atau hal lain yang lebih buruk seperti misalnya penyakit stroke.
Baca Juga: 6 Amalan dan Doa yang Dianjurkan Rasulullah SAW saat Malam Lailatul Qadar
Baca Juga: Berikut Biodata dan Fakta Alwi Assegaf, Si Raden Kian Santang Yang Punya Darah Nabi Muhammad SAW
Cara paling baik untuk mengatasi amarah jenis ini adalah memaafkan penyebabnya dan mencari kesibukan lain yang dapat menenangkan.
3. Behavioural Anger
Kemarahan jenis ini lebih melibatkan ekspresi fisik dan cenderung agresif sebagai ungkapan marahnya.
Eksperi ini ditunjukan dengan menyerang seseorang atau merusak barang yang ada di sekelilingnya, yang akhirnya menimbulkan konsekuensi negatif.
Jika memiliki jenis marah ini, sebaiknya segera hangkang dari sumber kemarahan dan aturlah napas serta kontrol emosi.
4. Passive-aggressive Anger
Orang dengan kemarahan ini juga cenderung diam layaknya pemilik chronic anger dan assertive anger. Bahkan pemiliknya cenderung diam dan bertingkah seolah-olah tidak marah, padahal ingin menyerang orang lain tetapi berperilaku sinis dan menyalahkan kejadian.
Perilaku yang ambigu ini hanya membuat orang lain bingung atau jengkel, tapi masalahnya tetap belum terselesaikan, dabahkan bisa membawa kepada sumber penyakit juga.
5. Volatile Anger
Pemilik kemarahan tipe ini akan sangat mudah meluapkan eosinya bahkan hanya karena masalah sepele.
Seseorang bisa saja marah hanya karena minumannya tumpah, tidak membawa earphone kesukaannya, kehabisan minuman favorit, terjebak macet, dan sebagainya.
Baca Juga: Lirik Jolma Biasa, Lagu Batak Oleh Arghado Trio
Bila tak dikendalikan dan berusaha untuk dihindari, maka ornag-ornag di sekitar bisa saja menjauh karena takut akan emosi yang meledak hanya karena hal kecil.
6. Overwhelmed anger
Kemarahan tipe ini bisa dibilang merupakan marah yang tidak terkontrol. Bila memiliki amarah ini, seseorang akan marah karena akumulasi dari kondisi di luar batas kemampuannya, diikuti dengan perasaan kecewa atau frustrasi.
Marah jenis ini biasanya muncul karena terlalu banyak tanggung jawab yang dipikul atau karena ketidakmampuan melawan stres atau traumaakibat kejadian tertentu.
7. Verbal Anger
Kmarahan jenis ini sekilas memang tidak terlihat menakutkan atau merusak. Namun, mereka yang memiliki amarah jenis ini berpotensi menyerang lawan bicara secara psikologis.
Baca Juga: Surah An Naba Ayat 11-20 Arab, Latin dan Terjemahan Bahasa Indonesia
Baca Juga: Ditinggal Sholat Tarawih, Rumah Salah Satu Warga Tulungagung Dibobol Maling, Emas 10 Gram Raib
Umumnya pemilik kemarahan ini akan menujukkan ekspresi mengancam, sarkasme, perundungan, hujatan, hingga kritik tajam yang menyalahkan dengan tujuan untuk mempermalukan seseorang.
Jika memiliki jenis ini, sebaiknya belajar menahan diri untuk tidak buru-buru menghujat dan cobalah untuk mengeluarkan argumen dengan lebih tertata dan tenang.
8. Judgmental Anger
Kemarahan jenis ini umumnya muncul akibat seseorang yang merasakan adanya ketidakadilan yang terjadi.
Selain karena ketidakadilan, kemarahan ini juga muncul jika orang lain memiliki pandangan atau pendapat yang berbeda dengan dirinya dan menurutnya itu cukup menganggu.
Baca Juga: Kunci Jawaban Kelas 2 SD dan MI Tema 7 Menyatakan Pecahan, Halaman 84
Mereka yang memiliki tipe kemarahan ini, merasa jika pandangan yang dimilikinya adalah yang paling tepat daripada pandangan orang lain.
9. Retaliatory Anger
Jenis amarah satu ini bisa dibilang bagai bom waktu karena pemiliknya akan menunjukkan keinginan balas dendam atau ingin membalas.
Biasanya orang yang memiliki tipe kemarahan ini akan menahan amarahnya, entah karena tidak mampu atau tidak mau, untuk kemudian mempersiapkan diri dan meluapkannya di kemudian hari.
Tak jarang, pembalasan atau ungkapan amrah ini dilakukan dengan intimidasi yang cenderung menyulut tensi menjadi lebih tinggi dan bisa menjadi fatal jika tidak diredam.
Baca Juga: Contoh Pidato Hari Pahlawan oleh Bapak Proklamator Indonesia Ir Soekarno
10. Self-abusive Anger
Pemilik kemarahan umumnya cenderung merasa putus asa, tidak berharga, disakiti, atau malu, kemudian menyalahkan diri sendiri.
Misalnya ketika ada orang lain yang merusakkan barang miliknya, ia akan menyalahkan diri sendiri karena tidak mampu menjaga barang tersebut dengan baik.
Orang dengan kemarahan seperti ini biasanya tidak bisa mengekspresikan dan akan mengatakan hal-hal terburuk pada dirinya sendiri.
Baca Juga: 8 Keutamaan Malam Lailatul Qadar, Salah Satunya Allah Ta'ala akan Melipatgandakan Amal Ibadah
Tak jarang, mereka juga menyakiti diri sendiri secara fisik dan bahkan bisa mencoba bunuh diri pada kasus tertentu.
Itulah beberapa tipe amarah yang bisa dimiliki seseorang. Perlu diketahui, terkadang tipe kemarahan ini bisa berjalan bersamaan. Yang jelas, harus ada kesadaran untuk pengendaliannya.***
Artikel Rekomendasi