Trump Berikan Salam Jumpa Tahun 2024, Gedung Putih Dibanjiri Kerumunan Orang Tanpa Masker

2 Desember 2020, 17:35 WIB
Donald Trump. / unsplash.com/History in HD


PORTAL PROBILINGGO - Banyaknya penolakan atas gugatan dan klaim soal pemilu AS 3 November lalu yang menurut Donald Trump diwarnai kecurangan tampaknya sedikit membuka pikirannya.

Pada resepsi libur Natal di Gedung Putih hari Selasa, 1 Desember 2020 malam, Donald Trump menyampaikan keinginannya untuk mencalonkan diri sebagai presiden lagi pada tahun 2024.

Di depan banyak orang yang hadir pada acara tersebut, Trump mengakui bahwa empat tahun terakhir, yakni selama dirinya menjabat merupakan empat tahun yang luar biasa.

Baca Juga: Geng Motor Ini Serang Warga Sedang Ronda hingga Terluka Parah

"Kami sedang mencoba melakukan empat tahun yang lainnya. Jika tidak, kita akan bertemu empat tahun lagi," tuturnya yang juga disaksikan banyak anggota Komite Nasional Partai Republik dalam kerumunan massa. 

Komentar Trump tersebut secara tak langsung menjadi isyarat bahwa dirinya mengakui kekalahannya dalam pemilu. 

Sementara itu, spekulasi tentang pencalonan presiden pada 2024 juga telah banyak beredar. Banyak pengamat politik AS mengharapkan Trump untuk segera mengumumkan pencalonan mengingat dia belum berbicara secara terbuka tentang hal itu sebelumnya.

Baca Juga: Tebing Dusun Sambungrejo Longsor, Memutus Penghubung 2 Dusun, BPBD Imbau Masyarakat Berhati-hati

Pernyataan Trump itu juga disiarkan dalam sebuah video berbentuk siaran langung di Facebook oleh Pam Pollard yang merupakan anggota Komite Nasional Partai Republik untuk Oklahoma. 

Rekaman itu menunjukkan ratusan orang berdiri berdekatan hingga berdesakan di Cross Hall pada lantai bawah Gedung Putih. 

Dalam video itu juga terlihat banyak orang yang tidak memakai masker bahkan suara batuk pun bisa terdengar.

Baca Juga: Kata-Kata Bijak Soekarno, Presiden Pertama Indonesia

Trump mulai mengadakan resepsi liburan minggu ini, berniat merayakan musim terakhir sebelum Trump meninggalkan jabatannya pada 20 Januari. 

Meskipun Trump belum secara resmi mengakui kelalahannya, tapi ia telah mengizinkan transisi ke Biden untuk dilanjutkan.

The Associated Press melaporkan dari postingan sosial media yang telah ditinjau sebelumnya bahwa acara Natal Gedung Putih menunujukkan kerumunan besar orang-orang yang kebanyakan tidak memakai masker dan tentu saja berkumpul di dalam ruangan. 

Baca Juga: Siapkan Tempat Evakuasi Gunung Semeru, Bupati Lumajang Himbau Masyarakat Tenang dan Ikuti Arahan

Hal ini jelas melanggar protokol kesehatan masyarakat yang telah ditekankan pemerintah AS untuk melewati musim liburan ini mengingat kasus Covid-19 menanjak drastis di AS.

Gedung Putih yang diharapkan menjadi tempat paling aman justru telah menjadi tempat bagi klaster baru Covid-19 dengan puluhan pembantu presiden, staf kampanye, dan koalisi yang pernah dinyatakan positif. 

Tak hanya orang-ornag di sekitarnya, Trump sendiri dirawat di rumah sakit karena dinyatakan positif pada bulan Oktober yang setelahnya giliran ibu negara dan dua putranya juga dinyatakan positif. 

Baca Juga: Harga Logam Mulia Emas Hari Ini Rabu 2 Desember 2020 di Pegadaian, Antam Rp 1.911.000 per 2 Gram

Stephanie Grisham, juru bicara ibu negara dan kepala staf, telah mengatakan bulan lalu bahwa pihak Gedung Putih akan mengupayakan agar menjadi tempat yang paling aman. 

Hal itu akan mencakup jumlah tamu yang lebih sedikit, penyediaan masker dan kewajiban memakainya, perberlakuan social distancing ketika memasuki halaman Gedung Putih, dan tempat mencuci tangan di setiap lantai.

Video Trump yang membahas pemilu 2024 muncul ketika dia mengancam akan memveto Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional senilai $740 miliar kecuali jika itu termasuk tindakan yang menghapus undang-undang federal yang melindungi perusahaan teknologi seperti Facebook dan Twitter.

"Jika Bagian 230 sebagai bagian dari Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional (NDAA) yang sifatnya tidak adil dan sangat berbahaya tidak segera dihapus secara total, dengan tegas saya akan memaksa untuk MEMVETO RUU tersebut saat dikirim ke Resolute desk (meja kerja presiden)," cuit Trump pada Selasa malam.

Baca Juga: Gunung Semeru Alami 2 Kali Letusan, Begini Kondisinya Sekarang

Bagian 230 dari Communications Decency Act melindungi perusahaan teknologi dari tanggung jawab atas konten yang diposting oleh pengguna

Kebijakan itulah yang menjadi sasaran serangan dari Trump dan anggota parlemen Republik dengan mengkritik keputusan moderasi konten platform internet dan menuduh mereka membungkam suara konservatif.

Pembantu Kongres menyatakan Trump yang terlihat skeptis tampaknya akan benar-benar memveto undang-undang tersebut meskipun tahu pihak Partai Demokrat tidak akan setuju untuk mencabut Bagian 230 karena undang-undang yang telah berusia 24 tahun tersebut memberikan perlindungan penting bagi perusahaan media sosial.***

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler