India Lumpuh: 200 Juta Pekerja dan Petani Turun Jalan Tentang UU Pertanian

6 Desember 2020, 16:45 WIB
Perdana Menteri India Narendra Modi /Twitter @narendramodi/Twitter

PORTAL PROBOLINGGO - Pekan lalu, lebih dari 200 juta pekerja dan petani India menggelar aksi terbesar dalam sejarah dunia untuk menentang UU Pertanian.

Aksi tersebut dihadiri sekitar 10 serikat pekerja dan 250 serikat tani serta disertai dengan pemblokiran di jalan-jalan protokol.

Mereka menuntut Perdana Menteri Narendra Modi menghentikan kebijakan-- yang mereka sebut -- anti rakyat, anti pekerja, dan destruktif.

Baca Juga: Ribuan Warga Prancis Marah! Protes Massal Terjadi Nyaris di Seluruh Kota

Tuntutan para peserta aksi di antaranya:

1. Pencabutan UU Pertanian.

2. Bantuan sembako untuk masyarakat tidak mampu.

3. Peningkatan upah.

Baca Juga: Gisel Tiba-Tiba Bertemu dengan Hotman Paris, Mengaku Bingung Sudah Dihapus Tapi Muncul

4. Hentikan privatisasi sektor publik (keuangan, kereta api, pelabuhan, dll).

Selain menentang UU Pertanian, para peserta juga menuntut pemerintah lebih serius dalam menangangi pandemi Covid 19 dan dampak ekonomi yang dihasilkan.

India memang menjadi salah satu negara terparah terdampak pandemi Covid 19. Lebih dari 9,2 juta orang telah terinfeksi Covid 19, 135.000 orang di antaranya meninggal dunia.

Baca Juga: Mengerikan! Mulai Sekarang Jauhkan Smartphone Saat Tidur Jika Tidak Ingin Terkena Penyakit Ini

Bukan hanya itu, pandemi Covid 19 dikabarkan telah menghilangkan pendapatan jutaan masyarakat India, meningkatnya kemiskinan, dan 50% anak-anak menderita gizi buruk.

Sementara itu, pada Kamis dan Sabtu kemarin perwakilan pemerintah dan petani sempat bertemu untuk membahas tuntutan.

Akan tetapi, pertemuan tersebut tak menghasilkan hasil signifikan: pemerintah hanya setuju melakukan revisi dan bukannya pencabutan UU Pertanian.

Baca Juga: Dampak Pandemi, PBB Memperingatkan 2021 Akan Menjadi Bencana Kemanusiaan

Gurnam Singh, salah seorang pimpinan serikat tani, mengatakan tuntutan mereka tak akan melunak, yakni tetap pada pencabutan UU Pertanian.

"Tuntutan kami sederhana dan tegas, yakni agar UU tersebut dicabut," katanya kepada Al Jazeera.

Sedangkan Menteri Pertanian dan Kesejahteraan Petani, Narendra Singh Tomar meminta para petani menyudahi aksi protes sebab tuntuan mereka tengah dibahas oleh pemerintah dan parlemen.

Baca Juga: Media Asal Inggris Soroti Dinasti Politik di Pemerintahan Jokowi, Singgung Prabowo dan Ma'ruf Amin

"Pemerintah akan mempertimbangkan tuntutan para petani," tuturnya.

Protes besar-besaran yang terjadi hingga saat ini di India semakin memperparah penanganan Covid 19 dan melumpuhkan aktivitas ekonomi. ***

 

 

Editor: Elita Sitorini

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler