Anak 3 Tahun Kehilangan Seluruh Anggota Keluarga Akibat Serangan Rudal di Azerbaijan

18 Oktober 2020, 07:40 WIB
Ilustrasi bendera Armenia (kiri) dan Azerbaijan. /In Home Land Security

PORTAL PROBOLINGGO - Seorang ibu dan putrinya yang berusia 16 bulan telah dimakamkan di kuburan yang sama setelah serangan rudal di Kota Ganja, Azerbaijan, menewaskan sedikitnya 13 warga sipil, saat pertempuran meningkat atas sengketa wilayah Nagorno-Karabakh.

Dilansir PORTAL PROBOLINGGO dari laman Aljazeera, Zuleykha Shahnazarova dan putrinya Madina Shahnazarli tewas pada Sabtu 17 Oktober 2020 malam waktu setempat, bersama dengan ayah dari keluarga tersebut, Royal Shahnazarov.

Putri mereka lainnya, Khadija Shahnazarli yang berusia tiga tahun, selamat dari serangan itu dan sedang dirawat di sebuah rumah sakit di dekat Kota Barda.

Baca Juga: 6 Tips Tidur Nyenyak bersama Orang yang Mendengkur, Salah Satunya Pakai Headset

Azerbaijan menuduh Armenia berada di balik serangan rudal di kota terbesar kedua itu, yang juga melukai puluhan orang yang tertidur dan menghancurkan deretan rumah.

Armenia membantah tuduhan tersebut dan berbalik menuduh Azerbaijan terus menembaki Stepanakert, kota utama Nagorno-Karabakh, dan bahwa jenis rudal yang dituduhkan Azerbaijan tidak memiliki jangkauan untuk mencapai kota Ganja.

Menurut Hikmat Hajiyev yang menjabat sebagai asisten Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, lebih dari 20 rumah hancur dalam serangan itu.

Baca Juga: Lowongan Kerja Oktober 2020 : PT Tirta Freshindo Jaya Buka 2 Posisi, Simak Persyaratannya!

Serangan di kota Ganja tersebut, yang berpenduduk lebih dari 300.000 orang, terjadi hanya enam hari setelah sebuah rudal menghantam bagian pemukiman lain kota dan menewaskan 10 warga sipil dan menyebabkan banyak orang ketakutan.

Petugas penyelamat masih mencari melalui reruntuhan untuk menemukan korban selamat.

Sementara Turki, sekutu dekat Azerbaijan, mengutuk serangan itu dan menyebutnya sebagai 'kejahatan perang'.

"Armenia masih melakukan kejahatan perang dan pembantaian warga sipil," kata Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu dalam cuitan di akun twitternya. "Berdiam diri melawan kekejaman ini sama dengan juga bertanggung jawab atas pembunuhan ini."

Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin: Vaksinasi Bentuk Ikhtiar Mencegah Penyakit

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Armenia mengatakan Azerbaijan melakukan upaya konsisten untuk memperluas geografi konflik, sehingga merusak keamanan regional yang tidak dapat diubah lagi.

Tindakan tersebut harus dikutuk dengan sangat keras. Setiap pelanggaran terhadap keutuhan wilayah Republik Armenia akan mendapat tanggapan yang memadai.***

Editor: Hari Setiawan

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler