Kasus Covid-19 Capai 400 Ribu dalam Satu Hari, PBB: Dunia Gagal Hadapi Pandemi

18 Oktober 2020, 15:34 WIB
Ilustrasi Covid-19 di dunia. /Pixabay

PORTAL PROBOLINGGO - Covid-19 masih menjadi ancaman kesehatan bagi masyarakat dunia.

Meski berbagai upaya telah dilakukan seperti penetapan kebijakan hingga ditemukannya vaksin, namun peningkatan kasus Covid-19 masih terjadi.

Dilansir PORTAL PROBOLINGO dari laman Daily Mail pada 17 Oktober 2020 bahwa kasus Covid-19 meningkat 400.000 dalam satu hari.

Baca Juga: Punya Masalah Bau Kaki? Berikut Ini 11 Cara Mudah yang Bantu Kamu Mengurangi Bau Kaki

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan dunia gagal dalam ujian pandemi.

Antonio mengungkapkan pada hari Sabtu bahwa dunia yang terpecah belah telah gagal menghadapi tantangan memerangi pandemi.

Kasus Covid-19 global meningkat lebih dari 400.000 untuk pertama kalinya pada Jumat 16 Oktober 2020 yang merupakan rekor peningkatan dalam satu hari.

Hal ini lantaran sebagian besar negara Eropa memberlakukan kebijakan pembatasan baru dan beberapa negara bagian AS mengalami kenaikan rekor peningkatan kasus.

Baca Juga: 8 Makanan Ini Bisa Meningkatkan Kinerja Otak, Salah Satunya Alpukat

Infeksi melampaui delapan juta di Amerika, dengan rekor lonjakan di beberapa negara bagian.

Rata-rata infeksi Covid-19 baru terus tumbuh pada pembaruan Hari Sabtu 17 Oktober 2020 dari pejabat kesehatan negara bagian, yang juga menambahkan 31 kematian Covid-19 ke jumlah korban di negara bagian.

Pembaruan harian di departemen kesehatan negara bagian AS menunjukkan rata-rata tujuh hari infeksi COVID-19 yang baru dikonfirmasi mencapai 1.799 pada Hari Jumat.

Itu merupakan level tertinggi yang dilihat negara bagian selama pandemi dan meningkat lebih dari dua kali lipat selama tiga minggu terakhir.

Baca Juga: 5 Tips Agar Weekend Terasa Menyenangkan dan Sehat, Jangan Bermalas-malasan di Tempat Tidur

Sementara itu, jumlah rawat inap akibat virus ini mendekati rekor tertinggi di Oklahoma pada Hari Sabtu, sementara jumlah kasus dilaporkan meningkat 1.195 dan kematian naik 14.

Departemen mengatakan, ada 8.272 kasus baru selama sepekan, meningkat 15 persen dari minggu sebelumnya dan 58 kematian tambahan dari minggu sebelumnya akibat Covid-19.

Eropa yang berhasil memadamkan infeksi diawal, namun kini telah muncul sebagai episentrum baru dalam beberapa pekan terakhir dan melaporkan rata-rata 140.000 kasus perhari selama seminggu terakhir.

Baca Juga: Lirik Lagi Lir Ilir, Lagu Daerah yang Memiliki Filosofi Tinggi

Sebagai sebuah kawasan, Eropa melaporkan lebih banyak kasus harian daripada gabungan India, Brasil, dan Amerika Serikat yang merupakan negara penyumbang kasus tersebsar.

Dari setiap 100 infeksi yang dilaporkan di seluruh dunia, 34 berasal dari negara-negara Eropa, menurut analisis Reuters.

Wilayah tersebut saat ini melaporkan satu juta infeksi baru setiap sembilan hari dan telah melaporkan lebih dari 6,3 juta kasus sejak pandemi dimulai.

Negara-negara besar Eropa seperti Inggris, Prancis, Rusia, Belanda dan Spanyol telah menyumbang sekitar setengah dari kasus baru Eropa dalam seminggu hingga 18 Oktober 2020, menurut penghitungan Reuters.

Baca Juga: Jennie BLACKPINK Khawatir Siaran Online-nya Tidak Ditonton, BLINK Buktikan Kekhawatirannya Keliru

Prancis melaporkan rata-rata tujuh hari kasus baru tertinggi di Eropa dengan 19.425 infeksi per hari diikuti oleh Inggris, Rusia, Spanyol dan Belanda di negara-negara Eropa yang terkena dampak terburuk.

Beberapa negara Eropa menutup sekolah dan meminta bantuan medis untuk siswa kepada pihak berwenang dalam menghadapi kebangkitan Covid-19.

Rusia memindahkan siswanya ke pembelajaran online dan Irlandia Utara menutup sekolah selama dua minggu dan restoran selama empat minggu.

Di Spanyol, pihak berwenang di Catalonia memerintahkan bar dan restoran tutup selama 15 hari dan membatasi jumlah orang yang diizinkan berada di toko.***

Editor: Hari Setiawan

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler