Kematian Ahli Nuklir Mohsen Fakhrizadeh Akan Memicu Timbulnya Konfrontasi AS dan Iran

- 28 November 2020, 10:55 WIB
Ahli Nuklir Iran, Mohsen Fakhrizadeh
Ahli Nuklir Iran, Mohsen Fakhrizadeh /Twitter @soureh_design/Twitter

Baca Juga: Andre Villas-Boas Sebut Marcelo Bielsa Tak Layak Masuk Nominasi Pelatih Terbaik

Seorang pejabat AS mengkonfirmasi bulan ini bahwa Trump meminta bantuan militer untuk rencana kemungkinan serangan terhadap Iran. Trump memutuskan untuk tidak melakukannya untuk menghindari konflik Timur Tengah yang lebih luas.

Pada bulan Januari, Trump memerintahkan serangan pesawat tak berawak AS di Baghdad yang menewaskan Qassem Soleimani, komandan militer paling kuat Iran. Iran membalas dengan menembakkan rudal ke pangkalan AS di Irak, yang paling dekat dengan dua musuh berperang dalam beberapa dekade.

Senator AS Chris Murphy, pejabat tinggi Demokrat di subkomite Timur Tengah Senat AS, mengatakan di Twitter bahwa pembunuhan ini tidak membuat Amerika, Israel, atau dunia lebih aman.

Baca Juga: Anies Baswedan Banyak Raih Penghargaan, Hidayat Nur Wahid Singgung Soal Bully

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres mendesak pengekangan dan kebutuhan untuk menghindari tindakan apa pun yang dapat menyebabkan peningkatan ketegangan di kawasan itu.

Fakhrizadeh tidak memiliki profil publik, tetapi dianggap memimpin apa yang diyakini pengawas nuklir PBB dan badan intelijen AS sebagai program senjata nuklir terkoordinasi di Iran, yang disimpan pada tahun 2003.

Dia adalah satu-satunya ilmuwan Iran yang disebutkan dalam penilaian akhir 2015, Badan Energi Atom Internasional atas pertanyaan terbuka tentang program nuklir Iran. Laporan IAEA mengatakan dia mengawasi kegiatan dalam mendukung kemungkinan dimensi militer untuk program nuklir (Iran).

Baca Juga: Ridwan Kamil Ajak Dubes RI untuk Inggris dan Irlandia Promosikan Kawasan Rebana Metropolitan

Dia adalah tokoh sentral dalam presentasi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada 2018 yang menuduh Iran terus mencari senjata nuklir.

Halaman:

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah