Covid-19 di AS Makin Tak Terkendali, Ini Keinginan Biden di 100 Hari Pertamanya Sebagai Presiden

- 4 Desember 2020, 13:50 WIB
Joe Biden
Joe Biden /Instagram.com/@joebiden

 

PORTAL PROBOLINGGO - Dengan kondisi pandemi Covid-19 yang diprediksi belum bisa terkendali hingga beberapa bulan ke depan di AS, presiden terpilih Joe Biden meminta kepada semua orang Amerika untuk memakai masker selama 100 hari setelah dia menjadi presiden dalam upaya menurunkan tingkat infeksi.

Biden dan wakilnya Kamala Harris juga telah berkomitmen untuk menerima vaksinasi virus corona sesegera mungkin ketika nantinya vaksin pertama disetujui oleh regulator AS.

Dalam wawancara bersama pertama mereka sejak pemilu 3 November lalu dengan Jake Tapper, Biden mengatakan dia akan bersedia untuk bergabung dengan tiga presiden AS sebelumnya yang berjanji pada hari Kamis bahwa mereka akan disuntik dengan vaksin Covid-19 di depan umum guna meningkatkan kepercayaan pada vaksin di kalangan warga Amerika.

Baca Juga: Catat Tanggalnya! BLACKPINK Akan Menggelar Konser Akhir Tahun Secara Virtual

Bill Clinton, George W. Bush dan Barack Obama semuanya mengatakan bahwa mereka bersedia menerima vaksin sambil ditayangkan di televisi.

"Saya akan dengan senang hati melakukan itu," kata Biden ketika ditanya apakah dia akan siap untuk mendapatkan vaksin virus corona sebelum dilantik sebagai presiden ke-46 pada 20 Januari mendatang.

Menurutnya, tiga orang pendahulunya telah paham dan bersiap soal apa yang harus mereka lakukan.

Baca Juga: Lirik Lagu Si Patokaan dari Sulawesi Utara dan Maknanya, Ada Anak Merantau Hingga Kasih Sayang Ibu

Biden juga mengatakan dia akan mematuhi apa yang dikatakan Obama pada hari Kamis, 3 Desember 2020 bahwa mantan presiden akan divaksinasi jika vaksin yang menunggu persetujuan dinyatakan aman oleh Anthony Fauci selaku pejabat kesehatan masyarakat di satuan tugas virus Corona Gedung Putih.

"Ketika Dr Fauci mengatakan kami memiliki vaksin dan itu aman, saat itulah saya akan berdiri di hadapan publik... Sebagian dari apa yang terjadi adalah bahwa orang-orang telah kehilangan kepercayaan pada kemampuan kinerja vaksin... Hal itu kemudian bergantung apa yang presiden dan wakilnya lakukan. Itu menrurut perhitungan saya," jelas Biden.

Sebelumnya, Harris mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa dirinya ingin memotret momen ketika Fauci mengatakan vaksinasi aman untuk dilakukan.

Baca Juga: Apes! Kim Jong Un Tanam Ranjau Tapi Malah Kena Tentara Korea Utara

Mantan presiden Jimmy Carter yang saat berusia 96 tahun, pada hari Kamis menyatakan melalui yayasan amalnya Carter Center bahwa dia dan istrinya Rosalynn mendukung penuh upaya pengadaan vaksin Covid-19 dan mendorong semua orang terutama kelompok prioritas untuk mendapatkan imunisasi segera setelah vaksin tersedia.

Sementara itu, Donald Trump belum berbicara secara terbuka soal apakah dia akan mendapatkan vaksin. Bahkan pada hari Kamis, ia tak berkomentar apa pun tentang rekor kematian dan pasien positif yang tercatat di AS dalam 24 jam sebelumnya dengan jumlah kematian melebihi 275.000 dan kasus positif yang telah melebihi 14 juta kasus.

Biden juga mengonfirmasi (meskipun hanya dengan jawaban "ya") bahwa ia telah berbicara dengan Fauci sejak mengalahkan Trump dalam pemilihan presiden November dan akan mempertahankan Fauci sebagai direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular.

Baca Juga: Dampak Covid-19 Belum Selesai, Antonio Guterres Ungkap Dampak Beberapa Tahun Mendatang

Biden mengatakan dia berbicara dengan Fauci beserta penasihat kesehatan dari tim penanganan Covid-19 miliknya pada Kamis sore.

Biden juga meminta Fauci menjadi kepala penasihat medisnya dan menjadi bagian dari tim Covid yang bisa memberikan saran seputar pandemi.

Lain halnya dengan Trump, sang presiden dalam beberapa bulan terakhir malah mengesampingkan peran Fauci dan justru mengiyakan saran dari tokoh-tokoh yang kurang berkompeten soal pandemi seperti Scott Atlas yang awal pekan ini mengundurkan diri dari posisi sebagai penasihat Gedung Putih.

Hal itu membuat ketidakpercayaan publik bertambah pada hal-hal seperti pemakaian masker dan aturan social distancing.

Baca Juga: Kemendikbud Kampanyekan Prokes 3M Covid-19 Menggunakan 77 Bahasa Daerah, Berikut Daftarnya

Sementara itu, Biden mengatakan dia telah berbicara dengan Fauci pada hari Kamis tentang masker wajah. Menurutnya, penting bagi presiden dan wakil presiden untuk menetapkan kebiasaan menggunakan masker.

Di luar itu, jika pemerintah federal memiliki otoritas, Biden akan mengeluarkan perintah yang mewajibkan pemakaian masker baik di gedung federal maupun dalam transportasi seperti pesawat terbang dan bus, dan lain-lain.

Hal itu berbuhungan dengan permintaannya untuk memakai masker di 100 hari pertama kepresidenannya. "Saya akan meminta publik selama 100 hari untuk memakai masker, hanya 100 hari, tidak untuk selamanya... dan saya pikir kita akan lihat pengurangan signifikan yang terjadi, dengan vaksinasi dan penyamaran, untuk menurunkan angka secara signifikan," tuturnya.

Baca Juga: Jadwal Acara RCTI 4 Desember 2020, Jangan Lewatkan Kelanjutan Tayangan Sinetron Ikatan Cinta

Salah satu media luar negeri juga melaporkan pendapat Biden soal pentingnya kehadiran Trump sebagai presiden yang akan turun jabatan untuk menghadiri upacara pelantikan dirinya seperti tradisi pelantikan pada umumnya meskipun banyak yang memperkirakan Trump tidak akan melakukannya.

Biden mengatakan bahwa saran itu bukanlah soal sentimen pribadi atau egonya. Namun menurutnya hal itu penting dalam kaitannya dengan transfer kekuasaan secara damai dari satu pemerintahan ke pemerintahan berikutnya serta menunjukkan bagaimana AS dipandang oleh warga dunia.***

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini