India Lumpuh: 200 Juta Pekerja dan Petani Turun Jalan Tentang UU Pertanian

- 6 Desember 2020, 16:45 WIB
Perdana Menteri India Narendra Modi
Perdana Menteri India Narendra Modi /Twitter @narendramodi/Twitter

4. Hentikan privatisasi sektor publik (keuangan, kereta api, pelabuhan, dll).

Selain menentang UU Pertanian, para peserta juga menuntut pemerintah lebih serius dalam menangangi pandemi Covid 19 dan dampak ekonomi yang dihasilkan.

India memang menjadi salah satu negara terparah terdampak pandemi Covid 19. Lebih dari 9,2 juta orang telah terinfeksi Covid 19, 135.000 orang di antaranya meninggal dunia.

Baca Juga: Mengerikan! Mulai Sekarang Jauhkan Smartphone Saat Tidur Jika Tidak Ingin Terkena Penyakit Ini

Bukan hanya itu, pandemi Covid 19 dikabarkan telah menghilangkan pendapatan jutaan masyarakat India, meningkatnya kemiskinan, dan 50% anak-anak menderita gizi buruk.

Sementara itu, pada Kamis dan Sabtu kemarin perwakilan pemerintah dan petani sempat bertemu untuk membahas tuntutan.

Akan tetapi, pertemuan tersebut tak menghasilkan hasil signifikan: pemerintah hanya setuju melakukan revisi dan bukannya pencabutan UU Pertanian.

Baca Juga: Dampak Pandemi, PBB Memperingatkan 2021 Akan Menjadi Bencana Kemanusiaan

Gurnam Singh, salah seorang pimpinan serikat tani, mengatakan tuntutan mereka tak akan melunak, yakni tetap pada pencabutan UU Pertanian.

"Tuntutan kami sederhana dan tegas, yakni agar UU tersebut dicabut," katanya kepada Al Jazeera.

Halaman:

Editor: Elita Sitorini

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini