Mengacu pada penggambaran nabi Muslim, dia mengulangi seruan otoritas Hamas kepada warga Palestina untuk memboikot semua produk Prancis.
Baca Juga: Gempa Guncang Turki dan Yunani, Timbulkan Tsunami Kecil dan 19 Orang Meninggal Dunia
Seorang pengunjuk rasa, yang mengidentifikasi dirinya sebagai Abu Huzayfa, mengelak ketika ditanya tentang serangan baru-baru ini di Prancis sebagai balasan atas kartun tersebut.
"Kami tidak menargetkan orang tak berdosa," katanya.
"Tapi mereka yang secara langsung menghina nabi kita."tambahnya.
Di Afghanistan, anggota Hezb-i-Islami membakar bendera Perancis. Pemimpinnya, Gulbuddin Hekmatyar, memperingatkan Macron jika dia tidak mengendalikan situasi, maka akan melakukan perang dunia ketiga dan Eropa akan bertanggung jawab.
Teriakan "Matilah Prancis" terdengar di ibu kota Afghanistan, Kabul dan beberapa provinsi lainnya saat ribuan orang memenuhi jalan.
Demonstran menginjak-injak potret Macron dan meminta para pemimpin Afghanistan untuk menutup kedutaan Perancis, memutuskan hubungan dan melarang warga negara Prancis.
Baca Juga: Cara Mudah Mendaftar dan Memperpanjang SKCK Online, Baik untuk Melamar Kerja hingga Daftar CPNS
Di provinsi Herat barat negara, pengunjuk rasa mengangkat patung Macron di atas derek dan membakarnya.
Artikel Rekomendasi