PORTAL PROBOLINGGO - Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan pada hari Sabtu 31 Oktober 2020 bahwa dia menghormati Muslim yang dikejutkan oleh karikatur Nabi Muhammad tetapi itu bukan alasan untuk melakukan kekerasan.
Prancis kini telah meningkatkan keamanan setelah serangan pisau di sebuah gereja Prancis yang menewaskan tiga orang.
Dilansir PORTAL PROBOLINGGO dari Reuters, tersangka yang melakukan penyerangan berusia 21 tahun dari Tunisia, ia ditembak oleh polisi dan sekarang dalam kondisi kritis di rumah sakit.
Baca Juga: Manfaat Bawang Putih Bagi Kecantikan, Salah Satunya Memudarkan Stretchmark
Prancis yang gelisah mengantisipasi kemungkinan serangan lainnya, tersentak pada Sabtu malam ketika seorang imam Ortodoks Yunani ditembak dan terluka di gerejanya di kota Lyon di tenggara.
Tetapi para pejabat Prancis tidak memberikan indikasi bahwa dugaan itu adalah terorisme.
Dalam upaya untuk memperbaiki apa yang dia katakan sebagai kesalahpahaman tentang niat Prancis di dunia Muslim, Macron memberikan wawancara kepada jaringan televisi Arab Al Jazeera yang disiarkan pada hari Sabtu.
Baca Juga: Info Covid 19 Indonesia 1 November 2020, Total Kasus Positif Capai 412.784
Artikel Rekomendasi