Isra' Mi'raj : 5 Fakta Menarik yang Perlu Diketahui

- 6 Maret 2021, 18:43 WIB
Ilustrasi Isra' Mi'raj.
Ilustrasi Isra' Mi'raj. /Pixabay / john1cse

PORTAL PROBOLINGGO - Isra Mi’raj adalah peristiwa fenomenal yang menjadi salah satu mukjizat Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.

Terdapat banyak hikmah serta ilmu yang luar biasa bagi orang yang merenunginya. Peristiwa Isra’ disebutkan oleh ALLAH SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Isra ayat 1.

Sedangkan perisitiwa Mi’raj disebutkan dalam riwayat-riwayat yang shohih diantaranya riwayat yang disebutkan Imam Bukhori dan Imam Muslim dalam hadis panjang yang menceritakan tentang perjalanan Nabi Muhammad SAW saat Isra' Mi'raj.

Baca Juga: Khutbah Jumat Tema Isra Mi'raj, 4 Pelajaran dalam Peristiwa Isra Mi'raj

Selain itu, dibalik Isra' Mi'raj terdapat beberapa hal yang perlu diketahui.

Dilansir PORTAL PROBOLINGGO dari berbagai sumber, berikut 5 fakta menarik yang perlu diketahui :

Pertama, waktu Isra Mi’raj.

Ada perbedaan pendapat di antara para ulama atau ahli sejarah terkait dengan tanggal dan tahun kejadian Isra Mi’raj. Menurut at-Thabari, Isra Mi’raj terjadi pada tahun ketika Allah memuliakan Nabi Muhammad dengan risalah kenabian.

Baca Juga: Konsisten Dalam Memerangi Aksi Premanisme, Polda Bali : Kalau Perlu Kami Antar Dia Ke UGD

Ada juga yang berpendapat bahwa Isra Mi’raj berlangsung pada tahun kelima kenabian (an-Nawawi dan al-Qurthubi), malam tanggal 27 Rajab tahun ke-10 kenabian (al-Allamah al-Manshurfuri), enam bulan sebelum hijrah atau bulan Muharram tahun ke-13 kenabian, dan setahun sebelum hijrah atau bulan Rabi’ul Awwal tahun ke-13 kenabian.

Sementara menurut riwayat Ibnu Sa’ad, peristiwa agung tersebut terjadi 18 bulan sebelum hijrah.

Syekh Syafiyyurrahman al-Mubarakfuri dalam Sirah Nabawiyah (2012) menyebut, tiga pendapat pertama—at-Thabari, an-Nawawi dan al-Qurthubi, serta al-Manshurfuri- tertolak karena Sayyidah Khadijah meninggal pada tahun ke-10 kenabian.

Baca Juga: Mahfud MD Sebut Kebakaran Hutan dan Lahan di Indonesia Turun hingga 81 Persen

Alasannya, hingga Sayyidah Khadijah meninggal belum ada kewajiban shalat lima waktu. Terlepas dari perbedaan tersebut, pendapat yang paling populer dan kuat adalah Isra Mi’raj terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian.

Pada tangga ini, setiap tahunnya, umat Islam di seluruh dunia memperingati Isra Mi’raj.

Kedua, pembedahan dada Nabi Muhammad.

Merujuk buku Air Zamzam Mukjizat yang Masih Terjaga (Said Bakdasy, 2015), Malaikat Jibril membelah dada Nabi Muhammad dan ‘membersihkan’ hatinya dengan air zamzam sebanyak empat kali.

Pertama, saat Nabi Muhammad berusia empat tahun dan masih tinggal bersama dengan ibu susunya, Sayyidah Halimah as-Sa’diyah, di kampung Bani Sa’d.

Baca Juga: Mengapa Mata Pencaharian Penduduk Berbeda Sesuai Lingkungannya? Materi Tema 8 Kelas 4 SD dan MI

Kedua, ketika Nabi Muhammad berusia 10 tahun. Dada Nabi Muhammad dibelah lagi saat usianya mendekati usia taklif (mukallaf). Hatinya dibersihkan Jibril dengan air zamzam agar tidak tercampur dengan hal-hal yang dapat membuat seorang pemuda cacat.
Ketiga, ketika Jibril membawa wahyu pengangkatan nabi atau saat usia Nabi Muhammad 40 tahun. Hikmah di balik pembelahan ketiga ini adalah agar Nabi Muhammad mampu menerima wahyu dengan hati yang kuat, bersih, dan diridhai.

Keempat, ketika Isra Mi’raj. Sesuai dengan salah satu hadits riwayat Bukhari, Jibril membelah dada Nabi Muhammad dan membersihkan hatinya—agar dipenuhi dengan iman- sesaat sebelum peristiwa Isra Mi’raj.

Baca Juga: Mendekati Rekor Sir Alex Ferguson dan Arsene Wenger, Guardiola: Saya Tidak Tahu Kapan akan Membuat Sejarah

Ketiga, buraq.

Nabi Muhammad mengendarai buraq ketika dalam perjalanan dari Masjidil Haram Makkah ke Masjidil Aqsa Yerusalem, dan dari Masjidil Aqsa ke Sidrah al-Muntaha.

Kata buraq seakar dengan kata barq, yang berarti kilat. Mungkin saja itu menjadi isyarat bahwa kecepatan buraq seperti kilat atau cahaya.

Diriwayatkan bahwa ukuran tubuh buraq lebih kecil daripada kuda dan lebih besar dari bada bagal. Buraq melangkah sejauh matanya memandang.

Baca Juga: Bom Mobil Bunuh Diri Tewaskan 20 Orang Warga di Mogadishu Somalia

Keempat, jasad atau roh.

Ada tiga pendapat berbeda mengenai bagaimana Nabi Muhammad di-Isra Mi’raj-kan oleh Allah. Pertama, Nabi Muhammad menjalani Isra Mi’raj hanya dengan rohnya saja.

Dalam Sejarah Hidup Muhammad (Muhammad Husain Haekal, 2013), mereka yang berpendapat seperti ini berpegang pada keterangan Ummu Hani/Hindun binti Abi Thalib.

Diriwayatkan, pada saat terjadi Isra Mi’raj, Nabi Muhammad tengah berada di rumah Ummu Hani’. Nabi tidur setelah mengerjakan shalat akhir malam.

Sebelum shubuh, Nabi membangunkan Ummu Hani’. Kemudian setelah melaksanakan ibadah pagi, Nabi Muhammad menceritakan bahwa dirinya ke Masjidil Aqsa dan shalat di sana, sesaat setelah shalat akhir malam.

Baca Juga: Kombes Pol. Sapta M Marpaung Tutup Usia Pada Hari Sabtu 6 Maret 2021, Banyak Kasus Besar Terungkap

Mereka juga mendasarkan pada perkataan Sayyidah Aisyah dan Mu’awiyah bin Abu Sufyan terkait dengan Isra Mi’raj Nabi hanya dengan rohnya saja.

Kedua, Isra Nabi dengan jasad dan roh, sementara Mi’raj dengan roh. Landasan mereka berpendapat bahwa Nabi ber-Isra dengan jasad adalah cerita Suraqah dan sebuah kafilah lain.

Jadi, pada saat Isra, Nabi melalui kafilah Suraqah yang untanya tersesat. Lalu Nabi menunjukkannya. Nabi juga meminum dari sebuah bejana milik kafilah lain, dan kemudian menutupnya kembali.

Kedua kafilah itu membenarkan cerita tersebut ketika orang-orang menanyainya. Ketiga, Nabi Isra Mi’raj dengan jasad. Ini merupakan pendapat yang paling masyhur karena jumhur ulama, baik salaf maupun khalaf, sepakat bahwa Nabi mengalami Isra Mi’raj dalam keadaan terjaga, dengan dengan jasmani dan ruhaninya sekaligus.

Dasarnya, seperti diuraikan Said Ramadhan al-Buthy dalam The Great Episodes of Muhammad SAW (2017), kalau seandainya ini hanya melibatkan aspek ruhani saja (mimpi), maka Kaum Quraisy dan masyarakat Makkah tidak akan menunjukkan keheranan dan ketidakpercayaan yang begitu besar.

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING : Ikatan Cinta 6 Maret 2021, Nino Minta Elsa Jujur Soal Reyna, Elsa Pilih Jujur atau Cerai

Karena, mimpi tidak ada batasnya dan siapapun bisa melakukan atau mengklaim bermimpi seperti itu.

Ditambah, mereka tidak akan mengetes Nabi Muhammad untuk menceritakan detail Masjidil Aqsa—ciri-ciri, gerbang, dan pilar-pilarnya.

Keesokan harinya, setelah malamnya mengalami Isra Mi’raj, Nabi Muhammad menceritakan ‘pengalamannya’ itu kepada khalayak umum. Mereka tidak percaya dan menantang Nabi untuk menceritakan detail dari Masjidil Aqsa.

Diriwayatkan Bukhari dan Muslim, Nabi Muhammad bisa menceritakan Masjdil Aqsa dengan gambaran yang jelas karena Allah memperlihatkannya ketika beliau berdiri di Hijr Ismail.

Kelima, antara khamr, susu, dan madu.

Halaman:

Editor: Elita Sitorini


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x