Teks Ceramah Maulid Nabi Muhammad SAW dengan Tema Meneladani Rasulullah

- 28 Oktober 2020, 19:21 WIB
ilustrasi maulid nabi Muhammad / pixabay.com / matponjot
ilustrasi maulid nabi Muhammad / pixabay.com / matponjot /pixabay.com / matponjot

Ketiga, kelahiran sang bayi tersebut ditandai dengan runtuhnya 14 balkon Istana Kisra. Sebuah isyarat bahwa kelak kerajaan Persia akan jatuh. Berikutnya, api yang biasa disembah oleh orang beragama Majusi tiba-tiba padam, gereja di Buhairah runtuh, dan banyak sekali kejadian janggal lainnya.

Dalam perjalanan hidupnya, Muhammad kecil terus menerus kehilangan orang yang beliau sayangi. Ibundanya meninggal, disusul dengan kakeknya. Beliau kemudian diasuh oleh sang paman, yakni Abu Thalib.

Ketika beranjak dewasa, beliau dikenal dengan julukan al-Amin (orang yang terpercaya) akibat kejujuran beliau dalam berdagang atau berkehidupan.

Salah satu peristiwa besar saat itu ialah beliau mampu menghentikan sengketa para kabilah bangsa Arab. Sengketa tersebut berawal dari kejadian pemugaran Ka’bah, yang ketika sudah selesai, masing-masing Kabilah merasa bahwa merekalah kabilah terbesar dan layak dipilih sebagai pihak yang meletakkan hajar aswad ke Ka’bah.

Muhammad berhasil menyelesaikan sengketa tersebut dengan jalan meletakkan hajar aswad di tengah surban, masing-masing ujung surban dipegang oleh perwakilan kabilah, kemudian mereka bersama membawanya ke Ka’bah untuk diletakkan.

Pada saat bayi tersebut berumur 40 tahun, beliau kemudian diangkat menjadi Nabi dan Rasul pembawa risalah Islam, agama yang sama-sama kita anut.

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Sebagai seorang kaum muslimin, sudahlah menjadi kewajaran apabila kita menjadikan figure Nabi Muhammad sebagai idola kita. Adalah suatu kewajaran pula apabila kita berbahagia dengan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Itulah mengapa, bulan rabiul awal biasa kita sebut sebagai bulan maulud, yang artinya ialah kelahiran, karena di bulan tersebut kita berbahagia atas kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Dalam mengapresiasikan kebahagiaan atas kelahiran Nabi, ada banyak sekali yang bisa kita lakukan. Salah satunya ialah meneladani peri kehidupan Nabi. Apalagi kita tahu bahwa meneladani Nabi merupakan perintah dari Allah SWT untuk kita laksanakan sebagaimana tertera dalam QS. Al-Ahzab [33]: 21,

لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلْيَوْمَ ٱلْءَاخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرًا

Halaman:

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x