"Dia pasti damai dan bahagia di tempat yang begini bersih dan tenang," kata temanku sambil menunjuk
nisan sahabatnya.
"Kelak aku juga ingin dikubur di sini," sambungnya.
"Ah, jangan berpikir yang bukan-bukan," timpalku.
Sementara si penjaga kuburan yang celananya congklang dan rambutnya sudah memutih semua diam-diam mengawasi kami dari balik pohon kamboja.
1997***
Artikel Rekomendasi