Gunung Merapi Masih Mengkhawatirkan, Pemkab Klaten Perpanjang Status Darurat Potensi Letusan

- 29 November 2020, 07:32 WIB
KAWAH Gunung merapi.
KAWAH Gunung merapi. /Pixabay/

Sementara itu, sebanyak 392 warga dari Desa Tegal Mulyo, Sidorejo dan Balerante, yang khususnya diprioritaskan kelompok rentan, mengungsi ke tempat yang telah dipersiapkan oleh Pemerintah Kabupaten. Ketiga desa tersebut berada di wilayah Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Sementara itu, total warga yang tersebar di 15 titik pengungsian berjumlah 2.318 jiwa. Mereka yang mengungsi tersebut telah tersebar di empat kabupaten yang berpotensi terdampak, yaitu antara lain Boyolali, 905 jiwa, Magelang 785, Klaten 392 dan Sleman 236.

Baca Juga: Persiapan Rencana Pemberangkatan Haji Tahun 2021, Kemenag Siapkan Tiga Skenario

Berdasarkan peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Merapi, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menetapkan status vulkanik dari level II menjadi level III atau ‘Siaga’ pada 5 November 2020 lalu.

Menyikapi kondisi tersebut, BPPTKG merekomendasikan beberapa poin, antara lain rekomendasi prakiraan daerah bahaya di Provinsi Jawa Tengah dan DIY, yang mencakup Desa Glagaharjo, Kepuharjo, dan Umbulharjo di Kabupaten Sleman.

Sedangkan tiga kabupaten di Jawa Tengah, desa yang masuk daerah berbahaya yaitu Desa Ngargomulyo, Krinjing, Paten, Tlogolele, Klakah, Jrakah, Tegal Mulyo, Sidorejo dan Balerante.

Baca Juga: Ridwan Kamil Ajak Dubes RI untuk Inggris dan Irlandia Promosikan Kawasan Rebana Metropolitan

Dilaporkan oleh BPPTKG berdasarkan pantauannya, letusan terakhir terjadi pada 21 Juni 2020 dengan tinggi kolom erupsi 6.000 m di atas puncak. Warna kolom abu saat itu teramati kelabu.***

Halaman:

Editor: Hari Setiawan

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini