Network
PORTAL PROBOLINGGO - Anggota Korps Bhayangkara pada Senin, 7 Desember 2020 melakukan penembakan kepada sepuluh orang yang menyerang para personel hingga enam orang di antaranya meninggal karena dianggap mengganggu keselamatan jiwa.
Kelompok penyerang yang menurut keterangan salah satu anggota membawa senjata api serta senjata tajam itu diduga sebagai pendukung Habib Rizieq.
Dikutip dari Twitter Fadli Zon (@fadlizon), penembakan atas enam orang itu lantas mendapat tanggapan sekaligus kecaman dari Anggota Komisi I DPR RI Fadli Zon.
Baca Juga: Tanggap Darurat Penanggulangan Bencana Erupsi Gunung Ili Lewotolok, Berikut Data Yang Mengungsi
Menurut Fadli Zon, tidak benar jika polisi sampai menembak mati pendukung Habib Rizieq karena pendukung Habib Rizieq bukan teroris dan merupakan warga yang cinta damai.
Fadli Zon juga menyarankan agar polisi tidak gegabah menggunakan senjata dan perlu ada penyelidikan lebih lanjut soal kasus tersebut supaya polisi tidak melakukan abuse of power.
Baca Juga: Selama Tahapan Pilkada, Bawaslu Temukan 37 Kasus Dugaan Politik Uang Pilkada di 26 Kabupaten
"Kenapa sampai ada tembak mati? Memangnya mereka teroris? Polisi jangan gegabah gunakan senjata. Saya sangat yakin pendukung Habib Rizieq cinta damai dan tak dibekali senjata. Harus diusut tuntas. Jika berlebihan, maka polisi telah menggunakan abuse of power," cuitnya.
Lebih lanjut, Fadli Zon meminta Kapolda untuk bertanggung jawab atas terjadinya kasus ini.
Artikel Rekomendasi