Sindir Ormas Islam yang Lakukan Aksi Kekerasan, Wamenag: Dakwah Itu Ramah Bukan Marah-Marah

- 11 Desember 2020, 06:35 WIB
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi.
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi. /Kemenag

Zainut pun menyadari para ulama dihadapkan pada tantangan perubahan zaman di era keterbukaan informasi dan era digital.

Dalam situasi ini, jelas Zainut, post truth hadir di tengah-tengah masyarakat, yakni di mana situasi obyektif lebih sedikit pengaruhnya, dibanding hal-hal yang memengaruhi emosi dan kepercayaan personal dalam pembentukan opini publik.

Baca Juga: Ustadz Maaher Menangis Dihadapan Polisi, Gus Nadir Beri Nasihat Bahwa Manusia Itu Lemah

Kehadiran internet pun menurutnya memudahkan akses publik pada ilmu pengetahuan, termasuk pengetahuan agama. Sayangnya, menurut Zainut tingkat literasi masyarakat masih rendah.

“Sayangnya, tingginya gairah masyarakat untuk memperoleh informasi dan ilmu, termasuk ilmu agama, terkendala dengan rendahnya tingkat literasi di tengah masyarakat,” katanya.

Kemudian ia menambahkan, hal-hal semacam itu dapat menjadi faktor-faktor yang berkontribusi pada maraknya hoax di tengah masyarakat, terutama mengenai isu keagamaan.

Baca Juga: Tolak Kenaikan Tunjangan DPRD DKI, Ketua DPP PSI Tsamara Amany Berharap Pada Anies Baswedan

Saat ini media sosial, kata Zainut, dipenuhi konten berisikan ujaran kebencian mengatasnamakan agama. Hal ini dapat menjadi pemicu intoleransi di tengah masyarakat dan tantangan pada keharmonisan kehidupan berbangsa.

Zainut menganggap eksistensi ormas Islam penting untuk mengembangkan pemahaman keagamaan yang adil dan seimbang di tengah masyarakat.

Ormas Islam menurutnya, memiliki dua tugas mulia, yaitu sebagai ri’ayatul ummah (pembimbing umat) dan shadiqul Hukumah (mitra pemerintah).***

Halaman:

Editor: Naufal Ikbar


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah