Ketika Budi menghadap Gus Dur di istana dan meminta izin untuk merayakan Imlek secara nasional, alih-alih memberi persetujuan, Gus Dur justru meminta agar Imlek diadakan 2 kali.
"Saya dan Pak Pengky ketika itu saling berpandang-pandangan, terus bertanya 'maksudnya, Gus?'" tuturnya.
"Iya dua kali, Tahun Baru Imlek di Jakarta dan Cap Gomeh-nya di Surabaya," tambah Budi menirukan jawaban Gus Dur.
Meskipun sempat menolak karena khawatir menimbulkan perasaan iri dari agama-agama lain, akhirnya perayaan Imlek nasional pertama benar-benar diadakan 2 kali.
Baca Juga: Waspada Pandemi, Inilah 5 Tips Aman Rayakan Imlek di Tengah Pandemi Covid-19
"Alasan Gus Dur ketika itu, karena Imlek sudah terlalu lama ditiadakan," ungkap Budi.
Gus Dur pulalah Presiden Indonesia pertama yang secara resmi diundang dan datang di perayaan Imlek Nasional.
Maka tak heran gelar 'Bapak Tionghoa Indonesia' melekat dalam diri Gus Dur. ***
Artikel Rekomendasi