Tahun Baru Imlek 2021: Kisah di Balik Foto dan Nama Gus Dur di Klenteng Surabaya dan Semarang

- 12 Februari 2021, 14:47 WIB
Ukiran Nama KH Abdurrahman Wahid di Boen Hian Tong, Semarang.
Ukiran Nama KH Abdurrahman Wahid di Boen Hian Tong, Semarang. /Tangkapan Layar YouTube Ganjar Pranowo/YouTube Ganjar Pranowo

Bahkan, pada 2004 Gus Dur mendatkan julukan 'Bapak Tionghoa Indonesia' dari komunitas masyarakat Tionghoa di Indonesia.

Begitu cintanya masyarakat Tionghoa kepada Gus Dur, sampai-sampai terdapat 2 tempat peribadatan umat Khonghucu yang memasang foto dan ukiran nama Gus Dur, yakni Klenteng Boen Bio di Surabaya dan Perkumpulan Sosial Boen Hian Tong di Semarang.

Menurut Liem Tiong Yang, pengurus Klenteng Boen Bio, pemasangan foto Gus Dur dimaksudkan untuk terus mengingat jasa-jasa Gus Dur terhadap eksistensi masyarakat Tionghoa.

Baca Juga: 7 Fakta Tahun Baru Imlek di Indonesia, Pernah Dilarang hingga Salah Kaprah Mengartikan Imlek

"Untuk memberi pembelajaran kepada generasi selanjutnya agar jangan sampai melupakan jasa-jasa belia (Gus Dur) sebab karena beliaulah umat Khonghucu bisa seperti sekarang ini," tutur Liem Tiong Yong, dikutip PORTAL PROBOLINGGO dari twitter @GUSDURians pada Jumat, 12 Februari 2021.

 

Sementara itu, ukiran nama KH. Abdurrahman Wahid terdapat di Perkumpulan Sosial Boen Hian Tong di Semarang dan diletakkan di papan arwah dengan plakat kayu unik.

"Bentuk bagian atas plakat kayu tersebut menyerupai 3 tingkat kubah Masjid Agung Demak yang diusulkan Gus Mus," tutur Halim, salah seorang pengurus Perkumpulan Sosial Boen Hian Tong, seperti dikutip dari YouTube Ganjar Pranowo. ***

 

 

Halaman:

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini