Network
PORTAL PROBOLINGGO - Dinas Kesehatan Tulungagung menggelar razia jajanan ta'jil di 3 pusat jajanan ta'jil, pada Jumat, 16 April 2021.
Dari tiga lokasi tersebut diperoleh 31 sampel ta'jil yang diuji kandungan berbahayanya, hasilnya didapati 4 ta'jil mengandung boraks, rodamin B dan formalin.
Kasi Kefarmasian dan Perbekalan Dinas Kesehatan Tulungagung, Masduki yang dikonfirmasi PORTAL PROBOLINGGO mengatakan, bahan tambahan berbahaya tersebut ditemukan pada ta'jil berupa krupuk, krupuk berwarna, dan ta'jil jenis cecek.
"Kita temukan bahan berbahaya pada krupuk warna dan cecek,"ujarnya.
Baca Juga: Fakta Unik Seputar Anak Kecil saat Tarawih, Ada yang Mencatat Materi Tarawih sebagai Tugas Sekolah
Baca Juga: 4 Tips Menahan Emosi Saat Berpuasa Ramadhan, Salah Satunya Hindari Menyindir
Masduki mengatakan, bahan tambahan berbahaya biasanya ditambahkan untuk membuat renyah, kenyal dan ta'jil lebih awet sehingga disukai oleh masyarakat.
"Biasanya agar menarik minat pembeli, biar lebih kres,biar lebih awet dan lain lain,"jelasnya.
Namun masyarakat bisa menerapkan beberapa trik untuk menghindari ta'jil yang berpotensi mengandung bahan tambah berbahaya.
Dilansir dari www.pom.go.id, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan untuk menghindari ta'jil dengan bahan tambah pangan berbahaya.
Baca Juga: Menu Buka Puasa dan Sahur Simple, Bihun Goreng dengan Berbagai Toping
Baca Juga: Pemerintah Jepang Rencanakan Buang Air Limbah Nuklir di Laut, Mulyanto : Indonesia Harus Hati-hati
1. Pilih ta'jil yang dijual oleh penjual yang menjaga kebersihan, baik kebersihan makanan dan kebersihan tempat jualan.
2.Pili ta'jil yang dibungkus dan dijajakan dalam wadah tertutup.
3.Pilih ta'jil yang kondisinya masih baik dan tidak basi.
4.Pilih ta'jil yang dijajakan oleh penjual yang menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi ini.
5.Pilih ta'jil yang tidak memiliki warna mencolok.
6.Selalu lakukan cek klik,pada ta'jil yang dijual dalam kemasan.
Baca Juga: Lama Tidak Terdengar Kabarnya, Rafael Tan Personil Smash Kini Banting Stir Jualan Bakso Aci
Dengan tips ini masyarakat bisa meminimalkan potensi membeli ta'jil yang mengandung bahan pangan berbahaya di pasaran.***
Artikel Rekomendasi