PORTAL PROBOLINGGO - Menteri Sosial Juliari P. Batubara menegaskan hadirnya program bantuan sosial (bansos) tidak memicu sifat konsumtif pada masyarakat.
Juliari meminta untuk tidak melihat dari seremoni penyerahan bansos kepada masyarakat terdampak pandemi Covid-19. Juliari menjelaskan bahwa bansos yang disalurkan untuk puluhan juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di seluruh Indonesia ini sangat efektif menggerakan roda perekonomian.
"Jangan hanya dilihat dari kegiatan penyalurannya. Tapi di situ ada begitu banyak industri yang digerakkan, yang tentunya memberi kemanfaatan ekonomi bagi begitu banyak elemen masyarakat. Tidak hanya KPM," ujar Juliari dikutip Portal Probolinggo dari laman BUMN.
Baca Juga: Jadwal Acara TVRI Hari Ini, 17 Oktober 2020,Jangan Lewatkan Musik Indonesia
Bantuan Sosial yang berupa sembako itu diberikan khusus untuk membantu masyarakat yang terkena dampak Covid-19 terutama karena mereka tidak dapat bekerja normal seperti biasanya.
Bansos sembako itu berupa beras, ikan kaleng, minyak goreng, dan mi instan. Mensos menjelaskan dengan adanya bantuan sosial yang diberikan Pemerintah, telah membantu setidaknya empat industri yang bergerak di bidang sembako.
"Setidaknya terdapat empat industri terdampak positif dari hadirnya bansos, " ujar Ari, sapaan Menteri Sosial tersebut.
Baca Juga: Film Doctor Strange 2 Gaet Aktris Muda, Xochitl Gomez, Pemain dari Serial The Baby-Sitters Club
Bansos Khusus lainnya, bantuan sosial tunai (BST) diberikan setiap bulan selama tiga bulan kepada sembilan juta KPM dinilai efektif untuk menjaga daya beli masyarakat di tengah kondisi krisis yang timbul akibat pandemi Covid-19.
Artikel Rekomendasi