"Ada produsen ikan kaleng di Banyuwangi yang kesulitan mencari karyawan saking tingginya permintaan untuk bansos. Bahkan, saya pernah dikomplain pengusaha beras yang harganya naik gara-gara banyak order dari bansos," jelas Ari.
Selanjutnya, Juliari mencatat, mewabahnya pandemi Covid-19 di Indonesia, menunjukan sifat asli masyarakat Indonesia, yakni saling berbagi dan setia kawan.
Baca Juga: Jadwal Acara SCTV Hari Ini, 17 Oktober 2020, Jangan Lewatkan Kelanjutkan Samudra Cinta
Arus bantuan tidak hanya berasal dari pemerintah, tetapi juga dari sektor korporasi hingga perorangan yang mulai berlomba untuk berbagi.
"Saya berharap sifat kesetiakawanan sosial ini jangan cuma pada saat bencana saja, tapi juga pada saat kondisi normal," ujar Ari.
Bansos reguler terdiri dari Program Keluarga Harapan (PKH), dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)/Program Sembako.
Baca Juga: Samsung Akan Luncurkan Seri Galaxy S21 di Bulan Januari, Sedikit Lebih Maju Dari Tahun-Tahun Sebelum
Dalama rangka penanganan Covid-19, Bansos PKH diperluas untuk penerimanya dari 9,2 juta menjadi 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), yang semula menerima per tiga bulan menjadi setiap bulan.
Program Sembako (Bantuan Pangan Non Tunai/BPNT) juga ada perluasan target dan peningkatan indeks dari semula 15,2 juta KPM, menjadi 20 juta KPM, dengan indeks dari Rp150 ribu/KPM/bulan menjadi Rp200 ribu/KPM/bulan.
Baca Juga: Ekspor Daduk, Menjadi Inovasi Baru dalam Mengubah Sampah Menjadi Rupiah
Artikel Rekomendasi