Sejarah Hari Santri Nasional yang Ditetapkan 22 Oktober, Ada Kejadian Pilu!

- 21 Oktober 2020, 13:19 WIB
KH Hasyim Asyari.*/
KH Hasyim Asyari.*/ /https://www.nu.or.id/

Ulama pesantren sudah menyiapkan jauh-jauh hari apabila terjadi perang senjata saat Jepang menyerah kepada Sekutu.

Kekuatan Jepang saat menjaja Indonesia tergoyang ketika mereka kalah perang dengan tentara sekutu dan ditambah dengan pengeboman besar di dua kota yaitu Heroshima dan Nagasaki.

Baca Juga: Memberitakan Protes Anti-pemerintah, Media Thailand Diperintahkan untuk Ditutup

Karena hal tersebut, mereka berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankan kekuatan perangnya dengan melatih para pemuda Indonesia secara militer guna berperang melawan sekutu.

Para pemuda tersebut tidak lain adalah para santri.

Karena sudah mempunyai kesepakatan diplomatik dengan KH Muhammad Hasyim Asy’ari sebagai Ketua Jawatan Agama (Shumubu) yang diwakilkan kepada anaknya KH Abdul Wahid Hasyim, Nippon menyampaikan gagasannya itu kepada Kiai Hasyim.

Baca Juga: Jadwal Acara Trans Tv Hari Ini, Rabu 21 Oktober 2020, Jangan Lewatkan Film Brick Mansions

Setelah melalui berbagai pertimbangan, Kiai Hasyim menyetujui langkah Jepang tersebut dengan syarat para pemuda yang dilatih militer itu berdiri sendiri tidak masuk dalam barisan Jepang.

Itulah awal terbentuknya laskar yang diberi nama oleh Kiai Hasyim sebagai Laskar Hizbullah.

Sebagai seorang kiai, Hadratussyekh Hasyim Asy’ari cukup mumpuni dalam strategi perang.

Halaman:

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: NU Online


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah