KH Abdullah Syukri Zarkasyi, Mengabdi untuk Gontor Hingga Akhir Hayat

- 21 Oktober 2020, 17:43 WIB
KH Abdullah Syukri Zarkasyi semasa hidup terus mengabdi untuk PM Darussalam Gontor
KH Abdullah Syukri Zarkasyi semasa hidup terus mengabdi untuk PM Darussalam Gontor /Gontor.ac.id

PORTAL PROBOLINGGO—Kabar duka diterima datang dari dunia pendidikan Indonesia, Pimpinan Pondok Modern (PM) Darussalam Gontor KH. Abdullah Syukri Zarkasyi dikabarkan wafat sore ini, Rabu, 21 Oktober 2020, pukul 15.50 WIB di rumahnya, Gontor, Jawa Timur.

Kiai Abdullah Syukri wafat pada usianya yang ke-78. Semasa hidupnya ia telah banyak mengabdi untuk PM Darussalam Gontor.

Anak dari KH Imam Zarkasyi ini lahir pada, 19 September 1942 di Gontor. Ia banyak menghabiskan masa kecilnya di tanah kelahirannya itu.

Baca Juga: Adab dan Bacaan Doa Ketika Masuk dan Keluar Masjid

Kiai Syukri menamatkan jenjang Sekolah Dasar di desa Gontor pada tahun 1954. Setelah tamat SD, ia melanjutkan pendidikan di Kulliyatu-l-Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI) PM Darussalam Gontor.

Selelas itu, pada 1960 Kiai Syukri melanjutkan pendidikannya di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada 1965, ia berhasil lulus dan mendapatkan gelar sarjana.

Selama menjalani kuliah di UIN, Kiai Syukuri turut aktif di organisasi luar kampus. Ia tercatat pernah menjadi pengurus Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Ciputat–Jakarta pada 1964.

Baca Juga: 8.546 Keluarga Terima Bantuan Beras Berkualitas Medium dari Pemkot Probolinggo

Keaktifannya dalam mengikuti organisasi ini berlanjut ketika ia melanjutkan studinya di Universitas Al Azhar, Kairo Mesir. Selama berkuliah di sana, ia aktif menjadi Pengurus HPPI (Pelajar Islam) Cairo pada 1971.

Pada tahun 1976 Kiai Syukri berhasil meraih gelar Licence (Lc) dari Universitas Al Azhar. Kemudian di tempat yang sama ia kembali melanjutkan studi untuk mengambil gelar Magister (MA) pada 1978.

Suatu ketika, dalam perjalanan hidupnya, Kiai Syukri pergi ke Belanda dan berkunjung ke Leiden. Di sana ia melihat ada sebuah gereja kecil, yang kemudian ia ketahui itu merupakan cikal bakal Universitas Leiden.

Baca Juga: Asesmen Nasional Gantikan UN dan USBN, Begini Penjelasan Mendikbud Nadiem Makarim

Melihat hal itu Kiai Syukri teringat dengan Pondok Gondor. Di dalam pondok yang membesarkannya itu, ada sebuah masjid kecil.

Ia kemudian percaya, Gontor akan tumbuh sebesar Universitas Leiden, bahkan melebihinya. Melalui PM Darussalam Gontor, ia memiliki harapan akan lahir tokoh ulama dan intelektual Islam yang dapat memajukan bangsa dan negara.

Sejak tahun 1985 Kiai Syukri kemudian dipercaya untuk memimpin PM Darussalam Gontor. Selain menimpin Gontor, ia juga mengabdikan dirinya mengelola ratusan langgar dan masjid di luar pondok, serta membina hampir 325 Taman Pengajar Pendidikan Al-Qur’an (TPA).

Baca Juga: Memperingati Hari Santri 2020, NU Care-LAZISNU Gelar Khitanan Massal

Atas kontribusinya dalam bidang pendidikan Islam serta keberhasilannya membesarkan nama Gontor, UIN Jakarta memberikan gelar Doktor Honoris Causa pada sang kiai.

Saat menerima gelar itu, ia bahkan teringat dengan Pondok Gontor. Kiai Syukri mendedikasikan gelarnya untuk seluruh pimpinan Gontor serta pondok secara keseluruhan.

Berikut ini pengalaman lengkap Sang Kiai, seperti yang PORTAL PROBOLINGGO kutip dari laman resmi PM Darussalam Gontor.

Baca Juga: Peringatan Hari Santri, Ini Isi Rosolusi Jihad yang Menjadi Titik Awal Perjuangan Kaum Pesantren

Pengalaman Sang Kyai:

Pengalaman Organisasi

  1. Pengurus HMI Cabang Ciputat – Jakarta (1964)
  2. Pengurus HPPI (Pelajar Islam) Cairo (1971)
  3. Pengurus PPI Den Hag – Belanda (1975)
  4. Pimpinan Pondok Modern Gontor (1985 – 2020)
  5. Ketua Majlis Ulama Indonesia Kab. Ponorogo
  6. Ketua Badan Silaturrahmi Pondok Pesantren Jawa Timur (1999 – 2020)
  7. Ketua Forum Silaturrahmi Umat Islam Ponorogo (1999 – 2020)
  8. Ketua MP3A Depag (Majlis Pertimbangan Pendidikan dan Pengajaran Agama (1999 – 2020)
  9. Dewan Penasehat MUI Pusat

Baca Juga: Sejarah Hari Santri Nasional yang Ditetapkan 22 Oktober, Ada Kejadian Pilu!

Pengalaman ke Luar Negeri:

  1. Tour ke Belgia – Jerman – Perancis (1975)
  2. International Visit Program ke Amerika Serikat selama 1 bulan (1986)
  3. Seminar Bahasa Arab di Brunei Darussalam (1989)
  4. Comparative Study ke Pakistan (1991) dan (2000)
  5. Study Tour ke Thailand bersama 20 guru Gontor (1997) dan Aligarh University India (1999)
  6. Kunjungan ke Malaysia, Universitas Antar Bangsa (IIU)

Baca Juga: Contoh Teks Pidato Peringatan Hari Santri Nasional 2020

Karya Tulis:

  1. Pokok-Pokok Pikiran untuk Perubahan Pendidikan Nasional
  2. Refleksi dan Rekonstruksi Pendidikan Islam: Model Pendidikan Pesantren Ala Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo
  3. Menggali Sumber Keuangan Madrasah: Strategi dan Teknik
  4. Pengelolaan Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo
  5. Pengelolaan Pendidikan dan Pengajaran di Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo
  6. Pola Pendidikan Pesantren Sebuah Alternatif
  7. Strategi dan Pola Manajemen Pendidikan Pesantren
  8. Optimalisasi Peran Sektor Pendidikan dalam Pengembangan Ekonomi Islam di Indonesia
  9. Etika Bisnis dalam Islam dan Relevansinya Bagi Aktivitas Bisnis di Dunia Pendidikan Pesantren: Studi Kasus Pondok Modern Darussalam Gontor
  10. Strategi Alternatif Pembelajaran Bahasa Arab di Pondok Modern Gontor
  11. Optimalisasi Peran Sektor Pendidikan dalam Pengembangan Ekonomi Islam di Indonesia: Pengalaman Pondok Modern Darussalam Gontor
  12. Pendidikan Pesantren di Era Modern
  13. Peran Agama dan Budaya Islam dalam Mendorong Perkembangan Iptek: Iptek di Pondok Modern Darussalam Gontor.***

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x