Satu Tahun Jokowi-Ma'ruf, Rocky Gerung: Nilainya 'A' Buat Kebohongan 'Minus' Untuk Kejujuran

- 22 Oktober 2020, 18:35 WIB
Rocky Gerung beri nilai A minus untuk satu tahun Jokowi-Ma'ruf
Rocky Gerung beri nilai A minus untuk satu tahun Jokowi-Ma'ruf /Hasil tangkapan layar channel Youtube Najwa Shihab

PORTAL PROBOLINGGO—Akademisi Rocky Gerung memberikan penilaian untuk satu tahun pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Roger, begitu ia akrab disapa, memberikan nilai A minus untuk periode kedua pemerintahan Jokowi.

"A minus itu, 'A' buat kebohongan, 'minus' untuk kejujuran," ujar Rocky dalam acara Mata Najwa yang disiarkan Trans 7, Rabu, 21 Oktober 2020.

Rocky menyampaikan hal ini karena menurutnya tingkat kepuasan masyarakat pada pemerintahan Jokowi-Ma'ruf menurun drastis di tahun pertama.

Baca Juga: Satu Tahun Jokowi-Ma'ruf, Fadli Zon Nilai Beban Rakyat dan Negara Semakin Berat

Dalam kesempatan ini Rocky menyampaikan hasil survei yang dilakukan oleh tim litbang salah satu surat kabar nasional. Menurut survei tersebut, 52,5 persen masyarakat mengaku tidak puas dengan pemerintah Jokowi-Ma'ruf, yang menyatakan puas hanya 45,2 persen.

"Padahal Agustus saya masih baca SMRC bikin polling kepuasannya 60 persen. Sekarang di bawah 50 persen," ungkap Rocky.

Survei SMRC yang disebutkan oleh Rocky dipublikasikan pada 23 Agustus 2020. Survei itu ingin melihat kondisi demokrasi Indonesia di masa Covid-19.

Baca Juga: Pemerintah Optimis Pilkada 2020 Jadi Ajang Adu Solusi Penanganan

Dalam survei itu, sebanyak 60 persen responden menyatakan puas dengan kinerja presiden. Sementara itu 27,4 persen menyatakan kurang puas.

"Ini tahun pertama, (tapi) sudah hilang. Itu sama seperti malam pertama pasangannya udah gak percaya, memang mestinya perkawinannya bubar," tutur Rocky.

Menanggapi pernyataan Rocky Gerung, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Dany Amrul Ichdan menyebutkan, parameter yang digunakan tidak boleh hanya dari satu survei saja.

Baca Juga: Peringati Hari Santri, Nahdatul Ulama Sampaikan Pesan Tentang Undang-Undang Cipta Kerja

"Ada indikator-indikator dari beberapa survei yang menyatakan public trust pun naik. Terutama beberapa bulan terkahir," ujar Dony.

Menurut Dony, pada masal awal pandemi Covid-19 angka kepercayaan publik memang sempat turun. Namun menurutnya kini angka itu naik kembali berkat komunikasi publik yang baik.

"Ketika awal pandemi, komunikasi publik belum terintegrasi. Kemudian lambat laun kita mengalami manajemen orkestrasi dalam komunikasi publik yang lebih terstruktur," seru Dony.

Baca Juga: Ansu Fati Jadi Korban Rasis, Antoine Griezmann Berikan Dukungan

Menurutnya wajar bila pada masa awal pandemi tingkat kepercayaan publik ada di level rendah. Karena, kata Dony, Covid-19 meninggalkan berbagai permasalahan di lapangan, pemerintah kemudian perlahan-lahan menyelesaikannya.***

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x