Status Merapi Masih Level III Siaga, Sebanyak 286 Pengungsi Tetap Memutuskan untuk Pulang

15 Desember 2020, 09:45 WIB
Gunung Merapi. /BPBD DIY

 

PORTAL PROBOLINGGO – Pada hari Senin, 14 Desember 2020, sebanyak 286 pengungsi dari Dusun Babadan I Kecamatan Dukun yang menempati Tempat Evakuasi Akhir (TEA) Balai Desa Banyurojo Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang, dilaporkan telah kembali pulang ke rumah masing-masing.

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Koordinator Pengungsi Babadan I, Wahyudi, saat membantu para pengungsi bersiap untuk pulang.

Wahyudi mengungkapkan, alasan para pengungsi tersebut pulang ialah untuk kembali bekerja dan membersihkan rumah, setelah berada selama 38 hari di tempat pengungsian.

Baca Juga: Jangan Lakukan Hal Ini! 5 Kesalahan Ini Sering Dilakukan dalam Merawat Tanaman Hias Aglaonema

"Kami juga ingin bersih-bersih rumah dan bertani atau beternak kembali," ungkapnya, sebagaimana dikutip PORTAL PROBOLINGGO dari laman Pemkab Magelang.

Wahyudi juga mengatakan bahwa, warga tetap memahami kondisi Merapi saat ini yang telah memasuki level III atau Siaga.

Sehingga, warga bersedia untuk mengungsi di tempat yang sudah disediakan oleh pemerintah, apabila level merapi kembali meningkat.

Baca Juga: 15 Kutipan Kata Bijak Emha Ainun Nadjib tentang Nilai Ketuhanan

"Namun dengan ini kami memohon izin untuk pulang sementara karena kami ingin memulihkan ekonomi dulu, karena selama di sini ekonomi warga menjadi lumpuh," ujarnya.

"Kita berjanji akan kembali lagi apabila memang ada instruksi dari pemerintah agar kita mengungsi lagi," imbuhnya.

Selain itu, kepulangan warga tersebut telah menjadi perjanjian tertulis diatas materai dengan berbagai pihak, terutama pihak Dusun Bababadan I yang telah ditandangani oleh 7 ketua RT.

Baca Juga: Info Terkini Covid-19 Kabupaten Probolinggo, Jumlah Kasus Positif Mencapai 1.851 Orang

Kemudian para warga yang pulang, diangkut menggunakan 20 kendaraan yang diusahakan warga sendiri, ada juga yang diangkut menggunakan mobil ambulans, dan beberapa diantaranya pulang menggunakan sepeda motor.

Wahyudi juga mengungkapkan, semenjak mengungsi para warga yang umumnya laki-laki, tidak lagi berladang, bertani, dan beternak.

Meski kebanyakan dari mereka merupakan kelompok rentan seperti wanita, lansia, anak-anak, dan warga sakit, Namun, beberapa warga yang sehat juga turut mengungsi, serta mendampingi.

Baca Juga: 10 Tanaman Obat yang Populer di Indonesia, Salah Satunya Lidah Buaya

"Seperti saya, yang harus menunggu istri dan anak-anak saya yang masih kecil," ujarnya.

Kepala Desa Banyorojo, Ikhsan Maksum juga mengatakan, pihaknya telah menyampaikan hal tersebut ke BPBD.

"Kalau kita tidak dalam kapasitas menjelaskan kondisi Gunung Merapi seperti apa. Kita pemerintah Desa Banyurojo tidak memahami sejauh itu. Yang lebih paham mereka sendiri karena setiap hari di sana. Tapi karena ini keinginan mereka sendiri, ya kita bisa berbuat apa. Kita tidak 'nggondeli' (menghalangi)," ujarnya.

Baca Juga: Absen Jadi Juri, Anji Malah Sindir Kebiasaan Orang di Media Sosial

Untuk fasilitas pengungsi seperti bilik, logistik yang awet, masih akan disimpan di lokasi pengungsian.

Menangapi hal itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang, Edy Susanto menyampaikan, penanganan bencana butuh kerja sama antar semua pihak. Kerja sama antara pemerintah, dunia usaha, perguruan tinggi, media massa, serta masyarakat.

"Dalam hal ini pemerintah sudah menjelaskan dan menyampaikan informasi penting tentang kondisi Merapi saat ini. Kemudian fasilitasi pengungsian juga sudah dilakukan. Namun pada perkembangannya karena berbagai keadaan, akhirnya masyarakat meminta pulang dengan terlebih dahulu membuat surat pernyataan," ujarnya.

Baca Juga: Tata Cara Melaksanakan Shalat Dalam Kendaraan atau Sedang Dalam Perjalanan

Edy mengatakan, memang tidak ada yang bisa memastikan kapan Merapi akan meletus .

"Sekali lagi kita tidak bisa bersikap fatalistik melarang atau membolehkan mereka pulang. Tapi upaya telah dilakukan bersama BPPTKG Yogyakarta untuk meyakinkan bahwa pilihan terbaik saat ini adalah berada di pengungsian bagi kelompok rentan," tegasnya.***

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Tags

Terkini

Terpopuler