Sementara itu, perlu banyak hal yang masih harus diperhitungkan, apakah tes akan berlaku bagi pemilih dari segala umur, atau hanya menyasar usia rentan di atas 40 tahun atau yang diketahui memiliki penyakit penyerta.
Dalam menangani Covid-19, kata kang Uu, Satgas selalu merujuk pada data dan kajian ilmiah sehingga dapat dipertanggungjawabkan.
Baca Juga: Gunung Ili Lewotolok Kembali Erupsi, Kolom Abu Setinggi 700 Meter Disertai Gemuruh
"Kami belum bisa memutuskan karena ini harus dikaji secara ilmiah. Keputusan Pemprov Jabar tidak akan lepas dari kajian-kajian ilmiah sehingga bisa dipertanggungjawabkan," ujar Kang Uu.
Kang Uu mengatakan, termasuk yang harus dipertimbangkan adalah ketersedian logistik di tiga kabupaten penyelenggara pilkada tersebut. Menurut Uu, saat ini alat tes PCR (tes swab) di Jawa Barat sudah menipis.
Jumlah pengetesan per pekan semakin berkurang, biasanya per pekan mencapai 50.000 sampel, akan tetapi berdasarkan dari laporan terakhir terdapat 36.000 sampel.
Baca Juga: Peristiwa Teror Sigi Telah Melanggar HAM, Presiden: Tidak Ada Tempat Bagi Terorisme di Tanah Air
Menyikapi hal tersebut, Pemda Provinsi Jawa barat saat ini belum dapat memutuskan perihal kemungkinan tes Covid-19 bagi pemilih.
"Mudah-mudahan minggu depan atau sebelum hari-H bisa ada keputusan,” ujar Kang Uu.***
Artikel Rekomendasi